Silent Divoce atau Perceraian Diam-Diam: Alasan Utama dan Tanda Jika Anda Mengalaminya

Secara psikologis, kondisi ini dapat memicu perasaan kesepian, terasing, dan bahkan depresi. Ketika seseorang harus menghindari pasangannya dalam rumah yang sama, hal itu bisa menguras energi secara emosional. Dalam jangka panjang, bisa timbul rasa marah dan kebencian yang menumpuk, yang akhirnya sulit diurai.

Jika ada anak dalam keluarga, mereka pun turut terdampak. Meskipun tidak disampaikan secara langsung, anak-anak dapat merasakan ketegangan dan kehampaan emosional orang tuanya. Hal ini bisa memengaruhi perkembangan emosional mereka dan membuat mereka bingung dalam memahami relasi yang sehat.

Langkah Awal untuk Mengatasinya

Mengenali bahwa Anda sedang berada dalam perceraian diam-diam adalah langkah pertama.

Selanjutnya, diperlukan keberanian untuk membuka dialog dengan pasangan, meskipun mungkin terasa tidak nyaman. Mengajukan pertanyaan seperti, “Apakah kamu juga merasa hubungan kita berubah?” bisa menjadi awal percakapan penting.

Jika dialog terasa sulit, bantuan dari terapis pasangan bisa sangat membantu. Terapi bukan hanya tentang menyelamatkan pernikahan, tetapi juga sarana untuk memahami apakah hubungan masih bisa diselamatkan atau justru perlu dilepaskan dengan cara yang sehat dan dewasa.

Silent divorce adalah masalah serius yang sering luput dari perhatian karena tidak terlihat secara kasat mata. Namun, dampaknya nyata dan dapat memengaruhi kesehatan mental semua anggota keluarga.

Jangan abaikan tanda-tandanya—ambil langkah untuk menyembuhkan, memperbaiki, atau melepaskan dengan bijak.***