• Senin, 22 Desember 2025

Generasi Kesepian? Dampak Fenomena Subkultur Incel Terhadap Relasi Gender di Masyarakat Modern

Photo Author
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 12:15 WIB
Komunitas incel biasanya cenderung dalam kesulitan mencari pasangan mereka (freepik.com/benzoix) (benzoix)
Komunitas incel biasanya cenderung dalam kesulitan mencari pasangan mereka (freepik.com/benzoix) (benzoix)

SuratDokter.com- Di era digital ini, dunia terasa lebih terhubung dari sebelumnya. Dengan satu klik, kita dapat berbicara dengan seseorang di belahan dunia lain atau bergabung dalam komunitas daring yang sejalan dengan minat kita.

Namun, di balik kemudahan akses ini, ada paradoks yang mencolok. Semakin banyak orang merasa kesepian, terisolasi, dan bahkan terjebak dalam lingkaran kekecewaan terhadap hubungan sosial, terutama dalam konteks romantis.

Salah satu fenomena yang muncul dari keterasingan ini adalah komunitas yang dikenal sebagai incel.

Sebelum mengetahui penyebab dan pengaruh sosial dari fenomena ini, mari kita ketahui lebih dahulu apa itu subkultur incel yang baru-baru ini sedang tren.

Baca Juga: Benarkah Introvert Anti Sosial? Sendiri dan Penyendiri Beda lho! Simak Ulasan Berikut

Mengenal Subkultur Incel

Subkultur incel atau involuntary celibate mulai menarik perhatian masyarakat global dalam beberapa tahun terakhir.

Istilah ini merujuk pada individu, mayoritas pria, yang merasa terpaksa hidup tanpa hubungan romantis atau seksual meskipun menginginkannya.

Subkultur ini bukan hanya persoalan pribadi, tetapi telah berkembang menjadi subkultur di dunia maya yang kompleks, dengan komunitas-komunitas yang sering kali menyuarakan frustrasi, kemarahan, hingga kebencian terhadap masyarakat, khususnya perempuan.

Istilah ini mencerminkan dinamika sosial yang lebih dalam, mencakup isu maskulinitas, kesetaraan gender, hingga dampak teknologi terhadap hubungan manusia.

Baca Juga: Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Guilt Tripping

Bagaimana Incel Bisa Terjadi?

Subkultur incel berawal dari forum online yang menjadi tempat para anggotanya berbagi pengalaman tentang kesulitan mereka dalam menjalin hubungan.

Namun, diskusi ini sering berkembang menjadi narasi penuh pesimisme dan kekecewaan.

Penelitian dari sebuah jurnal Personality and Individual Differences menunjukkan bahwa meskipun komunitas incel sering dikaitkan dengan wacana misoginis dan kekerasan, sebagian besar anggotanya tidak terlibat dalam perilaku kekerasan.

Namun, mereka mengalami tingkat penolakan romantis yang tinggi serta gejala depresi dan kecemasan, keterikatan yang tidak aman, ketakutan akan kesendirian, dan kesepian

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X