SURATDOKTER.com - Fenomena fatherless atau kehilangan figur ayah menjadi masalah yang cukup serius di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Istilah ini tidak selalu berarti anak kehilangan ayah karena kematian atau perceraian, tetapi bisa juga merujuk pada kondisi di mana ayah masih ada secara fisik namun minim dalam memberikan perhatian, dukungan, atau keterlibatan emosional.
Menurut psikolog klinis anak dan remaja, Monica Sulistiawati, sindrom ini dapat menimbulkan luka psikologis dan emosional, terutama pada anak perempuan, yang berdampak pada perkembangan kepribadian dan masa depan mereka.
Secara umum, sosok ayah memiliki peran penting dalam kehidupan anak, baik sebagai pelindung, pemberi bimbingan, maupun teladan.
Ketidakhadiran figur ayah secara emosional atau fisik seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara psikis maupun psikologis.
Berikut adalah beberapa efek dari sindrom fatherless terhadap anak, khususnya anak perempuan:
Baca Juga: Apa Itu 'Father Wound'? Ini Gejala Luka Akibat Ketidakhadiran Ayah
1. Rasa Tidak Aman
Ayah seharusnya berperan sebagai pelindung dalam keluarga, memberikan rasa aman kepada anak. Tanpa kehadiran tersebut, anak sering merasa tidak aman dan cemas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Rasa tidak aman ini bisa terbawa hingga dewasa dan menimbulkan gangguan kecemasan. Anak merasa kurang terlindungi dan cenderung mudah merasa takut ketika dihadapkan pada tantangan atau situasi baru.
2. Kehilangan Cinta
Hubungan antara ayah dan anak perempuan sangat berpengaruh terhadap cara mereka membangun relasi dengan pria di kemudian hari. Ketika figur ayah tidak hadir, anak perempuan akan cenderung mencari cinta dan perhatian dari orang lain sebagai pengganti.
Hal ini dapat membuat mereka mudah jatuh cinta atau merasa cepat terikat dengan pria yang memberikan perhatian lebih. Mereka mencoba mengisi kekosongan emosional yang pernah mereka alami.
3. Merasa Ditinggalkan atau Ditolak
Ketidakhadiran seorang ayah dapat menimbulkan perasaan ditinggalkan atau penolakan yang mendalam pada anak. Hal ini terutama dirasakan oleh anak perempuan yang sering kali merasa kurang mendapatkan validasi dan kasih sayang.
Akibatnya, mereka mencari pengakuan atau penerimaan dari orang lain di luar keluarga, yang sering kali berisiko menimbulkan gejolak emosional.
4. Kurang Mampu Mengambil Keputusan
Anak perempuan yang tumbuh tanpa bimbingan dari seorang ayah cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Minimnya dukungan membuat mereka kurang percaya diri terhadap pilihan yang diambil.
Artikel Terkait
6 Jenis Penyakit Menular Lewat Makanan Pada Si Kecil, Ayah Bunda Wajib Tahu!
Ayah Korban Bullying PPDS Undip Meninggal Setelah sang Anak Wafat, Diketahui Kondisi Mental dan Kesehatan Terus Menurun
Ayah Bunda Hati-Hati Dengan Posisi Menggendong Ini, Berbahaya Bisa Menyebabkan Sinkop!
Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya, Begini Tanggapan KPAI Soal Pola Asuh Anak
Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya, Ini Tanggapan Psikolog