• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Kematian Gamer China Fat Cat Berkaitan Obsessive Compulsive Disorder, Ini Gejala, dan Penyebabnya

Photo Author
- Rabu, 8 Mei 2024 | 08:14 WIB
Ilustrasi gangguan mental OCD yang disinyalir renggut nyawa Gamer China (unsplash.com/@anniespratt)
Ilustrasi gangguan mental OCD yang disinyalir renggut nyawa Gamer China (unsplash.com/@anniespratt)

Baca Juga: Sindrom Manusia Batu: Bukan Nama Superhero Tapi Ini Benar Terjadi di Dunia Nyata, Begini Penjelasannya!

Penyebab Obsessive Compulsive Disorder

Para peneliti belum dapat menentukan penyebab pasti OCD, namun mereka yakin ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemunculannya, antara lain:

  • Genetika
  • Perubahan otak
  • Sindrom PANDAS singkatan dari “pediatric autoimmune neuropsychiatric disorders associated with streptococcal infections,” 
  • Kesulitan pada masa kanak-kanak

Gejala OCD

Gejala Obsessive Compulsive Disorder terbagi menjadi 2, yakni obsesi dan kompulsif. Berikut pembahasannya.

1. Obsesi

Obsesi OCD adalah pikiran, dorongan, atau gambaran yang terus-menerus dan tidak diinginkan yang berulang kali mengganggu dan menyebabkan kesusahan atau kecemasan.

Pikiran-pikiran ini mungkin mendorong untuk melakukan ritual sebagai upaya meringankannya. Biasanya, obsesi mengganggu fokus saat mencoba berkonsentrasi pada tugas lain.

Baca Juga: Seorang Suami Tega Mutilasi Istrinya di Ciamis Diduga Karena Depresi, Simak Penyebab, Gejala dan Cara Mangatasinya

Obsesi sering kali berkisar pada tema tertentu, termasuk:

  • Takut akan kontaminasi atau kotoran.
  • Keraguan yang terus-menerus dan kesulitan menoleransi ketidakpastian.
  • Kebutuhan akan simetri dan keteraturan.
  • Pikiran-pikiran yang mengganggu tentang kehilangan kendali dan menyebabkan kerugian pada diri sendiri atau orang lain.
  • Pikiran yang tidak diinginkan terkait dengan agresi, seksualitas, atau agama.

2. Kompulsif

Perilaku kompulsif yang terkait dengan OCD adalah tindakan berulang yang membuat pengidap merasa harus melakukannya.

Tindakan-tindakan ini, baik fisik maupun mental, bertujuan untuk mengurangi kecemasan yang berasal dari obsesi  atau mencegah kerugian yang dirasakan.

Namun, melakukan dorongan-dorongan ini tidak mendatangkan kesenangan dan hanya dapat menghilangkan rasa cemas untuk sementara.

Dorongan-dorongan ini sering kali tidak memiliki hubungan logis dengan masalah mendasar yang ingin mereka atasi.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Lari Terlalu Kencang di Treatmill: Pahami Trik Olahraga ini yang Benar

Mirip dengan obsesi, kompulsif cenderung mengikuti tema tertentu, termasuk:

  • Membersihkan dan mencuci
  • Memeriksa
  • Menghitung
  • Pengorganisasian
  • Mengikuti rutinitas yang kaku
  • Mencari kepastian

Contoh perilaku kompulsif meliputi:

  • Mencuci tangan secara berlebihan menyebabkan kulit menjadi kasar.
  • Berulang kali memeriksa kunci pintu.
  • Melakukan verifikasi berulang kali bahwa kompor telah dimatikan.
  • Menghitung dengan pola tertentu.
  • Mengulangi doa, kata, atau frasa dengan tenang.
  • Berusaha mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif.
  • Menyusun makanan kaleng menghadap ke arah yang sama.

Baca Juga: Ciri-ciri Mengalami Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Kenali dengan Segera untuk Dapatkan Penanganan Tepat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X