• Senin, 22 Desember 2025

Kenali Gejala Postpartum Mental Disorder yang Menyerang Ibu Karena Perubahan Hormon Agar Tidak Semakin Parah!

Photo Author
- Sabtu, 9 Maret 2024 | 13:14 WIB
ilustrasi postpartum mental disorder pada ibu baru (https://pixabay.com/id/photos/bayi-kelahiran-bayi-sehat-anak-1531059/)
ilustrasi postpartum mental disorder pada ibu baru (https://pixabay.com/id/photos/bayi-kelahiran-bayi-sehat-anak-1531059/)

SURATDOKTER.com- Ibu yang baru saja melahirkan memerlukan perlakuan khusus. Rentannya ibu yang baru saja melahirkan rentan terkena postpartum mental disorder yang membahayakan ibu dan bayi. Seperti apakah gejalanya?

Postpartum mental disorder atau yang dikenal dengan gejala depresi pasca persalinan sangat rentan mengenai para ibu yang baru saja melahirkan.

Berbagai perasaan yang mendalam antara sedih, gembira yang bercampur menjadi satu menimbulkan kerentanan seorang ibu terkena depresi.

Baca Juga: Mengenal Istilah Stashing dalam Hubungan: Kenali Tanda-tanda dan Dampaknya!

Gejala Postpartum Mental Dissorder Yang Harus Diwaspadai

Kehadiran anggota baru dalam keluarga menimbulkan berbagai perasaan dan pikiran yang berkecamuk. Adapun gejala yang harus diwaspadai oleh keluarga dari ibu yang baru melahirkan diantaranya adalah:

1. Gangguan mood atau dalam Bahasa medisnya di sebut mood swing

Hormon seorang ibu yang baru saja melahirkan masih belum stabbil. Kondisi hormon yang terus berubah memicu perubahan emosional pada seorang ibu. Perubahan mood inilah yang menjadi awal mula deteksi postpartum depression.

2. Gangguan tidur

Seorang ibu yang baru saja melahirkan biasanya akan mengalami perubahan jam tidur. Perubahan jam tidur bisa memicu gangguan tidur secara spesifik seperti insomnia. Jika hal ini terjadi bisa dikatakan bahwa bisa saja ibu memiliki gejala postpartum depression.

3. Ganguan kecemasan dan stress berlebihan

Ibu baru memiliki perubahan pola hidup dan pola tidur. Bayi baru lahir cenderung sering begadang untuk menyusu. Pola tidur yang berubah inilah yang mengakibatkan seorang ibu rentan mengalami gangguan kecemasan dan juga stress karena waktu istirahat yang berkurang.

Baca Juga: Wanita Golongan Darah O Sering Alami Masalah Kesuburan, Benarkah?

Penanganan Postpartum Mental Disorder

Menurut www.womenshealth.gov postpartum mental disorder bisa ditangani dengan dua macam type penanganan yakni penanganan sendiri dan penanganan medis.

Penanganan sendiri bisa dilakukan dengan

  1. Bekerjasama dengan pasangan seperti pembagian tugas rumah tangga bisa membantu meringankan gejala.
  2. Cukup istirahat, bersikap terbuka pada pasangan akan memudahkan pasangan mengerti apa yang dibutuhkan.
  3. Jangan pernah ragu untuk berkunjung ke seorang teman untuk meringankan stress atau hanya sekedar me time.
  4. Bicara dan berbagilah dengan orang tua untuk mengetahui pengalaman orang tua terdahulu

Sedangkan penanganan medis dapat dilakukan dengan

  1. Terapi dan konseling bersama dengan orang yang lebih professional
  2. Konsumsi obat yang diresepkan dokter agar tidak semakin parah dan berujung pada komplikasi
  3. Bergabunglah dengan diskusi kelompok untuk berbagi tips seputar penanganan stress setelah melahirkan

Baca Juga: Evaluasi Sistem BPJS Kesehatan di Indonesia

Apabila seorang ibu yang sudah menunjukkan gejala-gejala di atas ada baiknya untuk segera memberikan penanganan serius. Postpartum mental disorder secara jangka panjang dapat menyebabkan seorang ibu tidak akan mampu merawat bayi yang dilahirkannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X