• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Postpartum Depression, Gangguan Mental yang Sering Menyerang Ibu Baru dan Cara Mencegahnya

Photo Author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 08:45 WIB
Ilustrasi postpartum depression (freepik.com/@drazenzigic)
Ilustrasi postpartum depression (freepik.com/@drazenzigic)

SURATDOKTER.com - Postpartum depression merupakan kondisi gangguan psikologi yang terjadi sesaat setelah melahirkan.

Selain itu, seseorang dengan postpartum depression merasakan emosi yang tidak stabil, perasaannya sering berada pada titik terendah dan bahkan memikirkan tentang kematian.

Lantas, apa yang menyebabkan postpartum depression dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut penjelasannya!

Apa itu Postpartum Depression?

Depresi pasca persalinan atau postpartum depression (PPD) merupakan jenis depresi yang dialami perempuan setelah melahirkan.

Pada awalnya, seseorang akan mengalami perubahan hormonal, fisik, emosional, finansial dan sosial setelah melahirkan. Dari situ, ia bisa mengalami gejala depresi pasca melahirkan.

Perlu Anda ingat, depresi pasca persalinan berbeda dengan baby blues. Beberapa wanita mengalami baby blues, atau merasa sedih, dan lelah dalam beberapa hari setelah melahirkan.

Baca Juga: Pasca Melahirkan Istri Mengalami Baby Blues, Bagaimana Sebaiknya Suami Harus Bersikap?

Untuk kebanyakan perempuan, baby blues akan hilang dalam beberapa hari saja.

Namun, jika perasaan tersebut tidak hilang yakni merasa sedih atau cemas lebih dari 2 minggu, bisa jadi itu adalah depresi pasca persalinan.

Biasanya, depresi pasca persalinan terjadi dua hingga delapan minggu setelah melahirkan. Namun, kondisi psikologi ini bisa juga terjadi hingga satu tahun setelah bayi lahir.

Dalam beberapa kasus, kondisi mental ini bisa dimulai lebih cepat, yakni pada saat selama kehamilan.

Postpartum depression juga dapat mempersulit sang ibu dalam merawat diri sendiri dan bayinya.

Depresi pasca persalinan merupakan kondisi kesehatan mental serius yang melibatkan otak dan bisa mempengaruhi perilaku serta kesehatan fisik si ibu.

Jika seseorang mengalami kondisi ini, perasaan sedih dan putus asa tidak akan hilang dan efeknya bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: webmd, unicef.org, Cleveland Clinic, Mayo Clinic, womenshealth.gov

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X