Misalnya, anak-anak dengan gen psikopat lebih mungkin menjadi psikopat dan memiliki komponen genetik.
Di sisi lain, pengalaman hidup dapat mempengaruhi risiko seseorang menjadi psikopat.
Contohnya termasuk pola asuh yang buruk, pola asuh yang berorientasi pada hukuman, dan sistem pengasuhan yang tidak konsisten.
Faktor-faktor seperti perpisahan orang tua, kurangnya keterlibatan keluarga dekat, dan kekerasan fisik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan psikotik.
Gejala Psikopat
Gejala psikopat biasanya mulai muncul sejak usia 15 tahun.
Gangguan kepribadian psikopat atau antisosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kesulitan mengikuti peraturan sosial yang sah
- Kesulitan mempertahankan hubungan jangka panjang
- Kebohongan dan penipuan berulang-ulang demi keuntungan pribadi
- Tidak peduli terhadap perasaan orang lain
- Tidak mampu mengekspresikan emosi Ketidakmampuan menunjukkan empati kepada orang lain
- Ketidakmampuan untuk secara konsisten bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri
- Tidak mempunyai tujuan jangka panjang dan realistis
- Mudah marah dan agresif juga merupakan ciri-ciri psikopati
- Kecenderungan menyerang atau melawan secara fisik
- Kecenderungan menyalahkan orang lain
- Mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain
- Kurangnya penyesalan setelah menyakiti atau menganiaya orang lain
- Tidak mudah berubah dengan hukuman
Baca Juga: Rhinitis Alergi Bisa Jadi Penyebab Hidung Gatal, Berikut Tips Mengatasinya!
Anda tidak dapat menyembuhkan seseorang yang menderita penyakit mental.
Faktanya, psikopat ini mungkin tidak merespons pengobatan dan bahkan bisa menjadi lebih buruk ketika berpura-pura menjadi lebih baik.
Memang benar psikopat dapat bekerja lebih baik dalam situasi terkendali.
Yaitu dengan memberi penghargaan kepada penderita ketika mereka berperilaku buruk, bukan menghukum mereka ketika mereka berperilaku buruk.
Namun, hal ini hanya mengobati gejalanya dan bukan menyembuhkan.
Faktanya, pengobatan yang dimaksudkan untuk mengobati gangguan psikotik seringkali malah memperburuk gejala.
Orang tersebut mungkin hanya mengikuti pengobatan yang ada dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk berhasil menipu orang lain.
Dia tampaknya bertekad untuk berubah, meskipun sebenarnya tidak.
Artikel Terkait
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kepribadian Ganda dan Bipolar
Seringkali Dianggap Mirip, Apa yang Membedakan Bipolar dan BPD?
Mengenal Borderline Personality Disorder, Gejala dan Pengobatannya
Apakah Gangguan Kepribadian Skizofrenia Bisa Sembuh? Cek Faktanya
Mengapa Seseorang Dapat Memiliki Gangguan Kepribadian? Simak Penyebabnya!