Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi gejala gangguan stres pasca trauma meliputi:
- Antidepresan, seperti sertraline dan paroxetine, digunakan untuk mengatasi gejala depresi, insomnia, dan masalah emosional.
- Anti kecemasan, membantu menghilangkan stres berat. Beberapa antidepresan memiliki risiko disalahgunakan dan hanya digunakan dalam jangka waktu singkat.
Jika pengobatan tidak efektif mengatasi gejala penyakit ini, dokter biasanya menambah dosisnya.
Namun jika obat berpengaruh, obat tersebut akan dilanjutkan setidaknya selama satu tahun. Setelah itu, pengobatan ini akan dihentikan secara bertahap.
Baca Juga: Benarkah Gangguan Skizofrenia Mempunyai Kepribadian Ganda?
3. Perubahan gaya hidup
Selain pengobatan dan terapi, perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan juga dapat membantu mengatasi penyakit ini:
- Perawatan pasien lanjutan.
- Menganggap kesehatan sebagai hal yang wajib dimiliki.
- Istirahat yang cukup dan rutin berolahraga.
- Berpartisipasi dalam aktivitas pereda stres seperti yoga dan meditasi.
- Menghindari obat-obatan terlarang seperti alkohol, rokok dan narkotika.
- Bicara dengan orang-orang terdekat tentang masalah yang sedang dihadapi, atau bergabungdalam komunitas orang-orang yang mengalami masalah yang sama untuk bertukar pikiran dan saling mendukung.
- Bepergian atau travelling***
Artikel Terkait
Dampak Perceraian pada Psikologis Anak, Akankah Sebabkan Trauma di Masa Depan?
Perselingkuhan Orangtua Ternyata Bisa Membuat Anak Trauma
Pengalaman Putus Cinta bisa Menyebabkan Trauma, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya. Gen-Z Harus Tahu Ini!
Apakah Trauma Dapat Menyebabkan Kepribadian Ganda? Berikut Faktanya!
Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid dan Ciri-cirinya