Akan sangat menyakitkan jika pasien PTSD mengalami gejala selama lebih dari sebulan, sehingga menyebabkan masalah serius dalam hubungannya dengan orang lain dan di tempat kerja.
Meskipun sebagian penderita PTSD pulih dalam waktu 6 bulan, sebagian lainnya mungkin mengalami gejala lebih lama.
Bagi sebagian orang, kondisi ini bisa menjadi kronis.
Secara umum, gejala gangguan stres pasca trauma dibagi menjadi empat kategori: ingatan, penghindaran, perubahan negatif dalam pikiran dan emosi, serta perubahan fisik dan emosional.
Bisakah gangguan stres pasca trauma (PTSD) diobati?
Secara umum penyakit jiwa seperti penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun bukan berarti penyakit ini tidak dapat diobati.
Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa banyak ilmuwan yang berhasil mengobati penyakit ini.
Tujuan utama pengobatan penyakit ini adalah mengurangi gejala emosional dan fisik.
Selain itu, untuk membantu pasien mengatasi saat trauma terjadi.
Karena pengobatan terhadap gangguan ini masih berlangsung, maka akan memakan waktu yang lama.
Namun sejauh ini, para ilmuwan masih berupaya menemukan pengobatan baru dan lebih baik.
Cara mengobati atau mengatasi gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder adalah melalui terapi yang didukung dengan konsumsi obat-obatan tertentu.
Terapi jenis ini dapat membantu pasien menenangkan emosi dan mengajarkan mereka untuk lebih mengontrol diri saat mengingat peristiwa traumatis.
Berikut beberapa pengobatan untuk gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder:
1. Terapi
Perilaku kognitif membantu mengubah gaya berpikir negatif pasien menjadi positif.
- Coping Therapy membantu pasien menghadapi peristiwa dan kenangan yang dianggap berbahaya sehingga dapat menghadapinya secara efektif.
- Desensitisasi dan pemrosesan ulang mata (EMDR), terapi ini sering dikombinasikan dengan terapi dan membantu pasien memproses kejadian dengan memberikan lebih banyak fokus pada mata
2. Obat-obatan
Dokter biasanya meresepkan obat sesuai dengan gejala yang dialami pasien.
Artikel Terkait
Dampak Perceraian pada Psikologis Anak, Akankah Sebabkan Trauma di Masa Depan?
Perselingkuhan Orangtua Ternyata Bisa Membuat Anak Trauma
Pengalaman Putus Cinta bisa Menyebabkan Trauma, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya. Gen-Z Harus Tahu Ini!
Apakah Trauma Dapat Menyebabkan Kepribadian Ganda? Berikut Faktanya!
Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid dan Ciri-cirinya