• Senin, 22 Desember 2025

Jenis Terapi untuk Mengobati Gangguan Kepribadian Narsistik

Photo Author
- Senin, 12 Februari 2024 | 22:01 WIB
Ilustrasi Narsistik (Freepic/Rawpixel.com)
Ilustrasi Narsistik (Freepic/Rawpixel.com)

Dokter mungkin juga meresepkan obat jika orang yang terkena dampak memiliki penyakit mental lain selain gangguan narsistik.

1. Psikoterapi

Hanya ada sedikit penelitian mengenai intervensi psikoterapi spesifik untuk gangguan kepribadian narsistik.

Oleh karena itu, beberapa pengobatan untuk gangguan narsistik serupa dengan pengobatan untuk gangguan kepribadian ambang dan harus dilakukan oleh terapis profesional.

Berbagai jenis psikoterapi yang dapat digunakan untuk mengobati gangguan narsistik meliputi:

  • Psikoterapi Berfokus Transferensi (TFP)

Ini adalah pengobatan psikodinamik yang dimulai dengan pengobatan verbal yang menjelaskan peran dan tanggung jawab pasien dan dokter.

Orang dengan gangguan narsistik diminta untuk mengidentifikasi tujuan mereka sebagai fokus pengobatan.

Hubungan antara pasien dan dokter juga sangat penting dalam pengobatan ini.

Dari sana, gejala pasien bisa diamati dan diobati.

Dengan membangun hubungan dekat dengan orang yang terkena dampak, terapis memberikan perhatian khusus pada pengalaman dan perilaku orang tersebut selama sesi terapi, memberikan perhatian khusus pada perilaku interpersonal yang bermasalah.

  • Terapi Berfokus Skema (SFT)

SFT adalah kombinasi psikoterapi psikodinamik dan terapi perilaku kognitif yang berfokus pada skema tidak sehat, atau persepsi negatif yang dimiliki pasien tentang diri mereka sendiri dan orang lain.

Membantu orang dengan gangguan narsistik pulih dengan menggantikan.

  • Terapi berbasis mentalisasi (MBT)

memungkinkan pasien dengan gangguan narsistik untuk merefleksikan pikiran dan perasaan mereka sendiri dan orang lain secara akurat dan mengenali hubungan antara kondisi mental dan perilaku orang yang terkena dampak.

Ini adalah metode pengobatan psikodinamik yang membantu.

  • Dialectical Behavioral Therapy (DBT)

Suatu jenis terapi perilaku kognitif yang berfokus pada perhatian, regulasi emosi, toleransi stres, dan keterampilan interpersonal.

Dalam laporan di Psychcentral, para ahli mengungkapkan bahwa DBT membantu pasien menjadi sadar akan pikiran mereka dan menerima kebutuhan mereka akan perhatian yang berlebihan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X