SURATDOKTER.com - Selingkuh merupakan sesuatu yang melanggar kesetiaan yang disepakati dalam hubungan. Hal ini dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil dalam suatu hubungan.
Banyak faktor yang menjadi alasan seseorang melakukan perselingkuhan salah satunya karena ketidakpuasan dalam menjalin suatu hubungan. Hal ini merujuk pada masalah besar yang timbul dalam romantisme menjalin hubungan.
Sebuah survey yang dilakukan aplikasi just dating menyatakan bahwa sebanyak 40 persen perempuan dan laki-laki di Indonesia melakukan perselingkuhan. Hasil ini membuat Indonesia menjadi urutan kedua negara di Asia dengan kasus perselingkuhan paling banyak. Dengan angka presentase 50 persen tepat dibawah Thailand.
Dilansir dari laman choosing theraphy(12/01/2024) menjelaskan kemungkinan seseorang mengalami compulsive cheating disorder atau gangguan kompulsif perselingkuhan terjadi karena gangguan mental narsistik, histrionik, hingga antisosial.
Namun, hal tersebut masih kontroversial dan belum diperkuat dengan klasifikasi diagnosis resmi tentang gangguan mental pada buku DSM(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder).
Orang yang selingkuh tidak benar-benar menyesali perbuatannya karena mereka menganggap selingkuh bukan perbuatan yang salah. Sehingga dapat dimungkinkan pelaku perselingkuhan akan melakukan hal sama secara berulang.
Namun, di beberapa kasus pelaku perselingkuhan bisa menyadari dengan sendiri perbuatannya tersebut sebagai sesuatu yang salah. Pelaku kompulsif selingkuh tidak selalu berarti tidak setia kepada pasangannya.
Banyak dari mereka ingin tetap setia, tetapi beberapa karakteristik dan pengalaman masa lalu dapat menyebabkan perilaku bermasalah.
Akibatnya, mereka terus mengikuti siklus yang sama dengan banyak mitra. Jika seseorang tetap bersama mereka meskipun telah berbuat curang, hal itu biasanya membuat mereka lebih baik dan lebih kuat.
Kenapa seseorang selingkuh?
Banyak pelaku kompulsif menghadapi masalah pengabaian dan ketakutan akan kesepian, meskipun mereka melakukan hal-hal yang kontradiktif. Karena masalah ini, mereka mungkin mencari berbagai sumber validasi eksternal.
Mereka selalu ingin merasa diinginkan, dicintai, dan istimewa. Kecurangan kompulsif dapat ditandai dengan perilaku impulsif.
Orang impulsif cenderung mencari kepuasan instan karena menginginkan efek kesenangan langsung, dan karena itu mereka tidak mempertimbangkan konsekuensi secara menyeluruh.
Orang dengan kecenderungan melakukan selingkuh adalah mereka yang memiliki permasalahan dalam diri. Mereka mengalami kesulitan untuk berkomitmen dan terus mengecewakan pasangan atau diri sendiri.
Refleksi diri dapat membantu dalam memahami motivasi diri, mengubah diri, dan menjadi lebih bahagia dalam suatu hubungan.
Artikel Terkait
6 Jenis Gangguan Mental yang Paling Umum Diderita dan Gejalanya
Penyebab Gangguan Mental yang Sering Terjadi Pada Remaja dan Cara Mengatasinya
Fenomena Cegil di Indonesia: Ketika Bentuk Gangguan Mental Dianggap Wajar
Apakah Gangguan Jiwa Sama dengan Gangguan Mental? Simak Gejala dan Penanganannya
Memahami Erotomania, Gangguan Mental yang Menganggap Seseorang Mencintainya