Beberapa faktor yang memicu seseorang melakukan perselingkuhan, diantaranya:
- Rasa bosan.
- Diabaikan oleh pasangan sehingga mencari kebahagiaan pada orang lain.
- Kurangnya dukungan dari pasangan.
- Intensitas hubungan tidak harmonis sering terjadi.
- Tekanan yang dihadapi berulang.
Masih banyak lagi kemungkinan seseorang melakukan perselingkuhan, mereka kesal terhadap pasangannya, berusaha mengatasi stres, ingin mengakhiri hubungan tetapi tidak tahu bagaimana caranya, atau sedang berusaha memperbaiki hubungan.
Setiap peristiwa perselingkuhan juga unik, seperti halnya setiap hubungan adalah kumpulan emosi dan keadaan yang berbeda.
Pelaku perselingkuhan tidak tahu cara mengatasi tekanan emosional yang menumpuk dan menyebabkan rusaknya hubungan. Sehingga hal tersebut mendorong perilaku curang yang didasari tipu daya subjektif.
Hal fundamental yang menjadi awal perselingkuhan terjadi adalah sesuatu yang tidak bisa dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan. Oleh karena itu, pentingnya mengkomunikasikan sesuatu dengan baik sebelum terjadi kecurangan dalam hubungan.
Mengatasi masalah yang mendorong kecurangan kompulsif dapat dibantu dengan terapi individu. Hal ini dapat membantu dalam memahami diri yang pada akhirnya akan membantu pelaku perselingkuhan mengendalikan atau memproses perilaku mereka dengan lebih baik di masa depan. ***
Artikel Terkait
6 Jenis Gangguan Mental yang Paling Umum Diderita dan Gejalanya
Penyebab Gangguan Mental yang Sering Terjadi Pada Remaja dan Cara Mengatasinya
Fenomena Cegil di Indonesia: Ketika Bentuk Gangguan Mental Dianggap Wajar
Apakah Gangguan Jiwa Sama dengan Gangguan Mental? Simak Gejala dan Penanganannya
Memahami Erotomania, Gangguan Mental yang Menganggap Seseorang Mencintainya