Saat Kekerasan Seksual Dilakukan Pada Anak di Sekolah, Apa yang Harus Dilakukan?

SURATDOKTER.com - Baru-baru ini terungkap kasus pelecehan seksual di sebuah sekolah di Riau. Mirisnya, baik pelaku dan korban adalah adalah anak-anak.

Menurut sumber, kejadian ini bermula ketika korban mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari temannya di sekolah. Korban pun mengalami perubahan sikap yang tidak wajar di rumah.

Puncaknya adalah ketika korban justru menunjukkan alat kelaminnya saat marah ketika tidak diberi susu cokelat. Saat ditanya, ternyata korban meniru perilaku tersebut dari pelaku yang ternyata sudah empat kali memaksa korban membuka celana dan mencabulinya.

Orangtua korban pun meminta pertanggungjawaban sekolah. Namun sayangnya, menurut sumber, sekolah masih menganggap jika kejadian tersebut hanya candaan anak seusia mereka saja.

Lebih lanjut lagi, pelaku bisa melakukan hal tersebut pada korban karena pelaku melihat video porno yang ada di ponsel ayahnya.

Kekerasan Seksual Oleh dan Pada Anak

Ada banyak anak di luar sana yang tidak mengatakan pada orang lain ketika mereka mendapat kekerasan seksual.

Penyebab paling banyak adalah karena anak tidak menyadari apa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah kekerasan seksual. Ini juga berlaku saat anak terpapar pornografi serta mendapat maupun melihat tindakan cabul lain.

Baca Juga: Waspada dengan Grooming, Tindakan Kekerasan Seksual pada Anak yang Sering Tidak Disadari

Hal di atas kemudian mendorong terjadinya kekerasan seksual oleh dan pada anak. Kekerasan ini biasa terjadi di sekolah karena pada usia anak-anak, mereka memiliki kesamaan lingkungan dan sering berinteraksi satu sama lain.

Menurut sumber, ada beberapa kasus di mana kegiatan seksual yang dilakukan oleh dan pada anak adalah atas dasar mau sama mau. Namun, hal ini tetap dikategorikan berbahaya, terutama jika usia anak masih sangat muda.

Lebih lanjut lagi, kekerasan seksual oleh dan pada anak (terutama di sekolah) berbahaya karena kekerasan tersebut juga diikuti dengan hal lain.

Kekerasan di sekolah biasa diikuti dengan tindakan menunjukkan “kuasa” pelaku anak di sekolah. Menunjukkan kuasa ini kemudian bisa berlanjut pada pengancaman, pemaksaan, dan kasus perundungan (bullying) lain pada korban.

Maka dari itu, penting bagi sekolah dan orangtua anak untuk mengajarkan apa itu yang dimaksud dengan kekerasan seksual.

Sekolah dan orangtua bisa mengajarkan hal berikut untuk melindungi anaknya: