Waspada dengan Grooming, Tindakan Kekerasan Seksual pada Anak yang Sering Tidak Disadari

SURATDOKTER.com - Grooming merupakan tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa yang berniat melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anak-anak atau orang yang lebih muda dari mereka.

Biasanya para pelaku grooming akan memperlakukan anak yang menjadi target mereka dengan perlakuan spesial.

Hal tersebut dilakukan agar pelaku grooming mendapat kepercayaan dari target mereka dan mampu mehabiskan waktu untuk membangun sebuah hubungan, kemudian melakukan tindak kekerasan seksual.

Perilaku grooming sangat sulit untuk dideteksi. Para pelaku grooming akan berusaha sekeras mungkin dalam mendapatkan kepercayaan dari korban dan keluarganya.

Alasan inilah yang membuat korban atau keluarga korban tidak menyadari bahwa mereka menjadi sasaran tindakan grooming. 

Bentuk dari Perilaku Grooming

• Membangun kepercayaan anak-anak, seperti memberikan hadiah, perhatian khusus, dan banyak bermain bersama.
• Memerlakukan anak dengan perlakuan yang special dibandingkan anak-anak lain.
• Berusaha mendapatkan kepercayaan orang tua anak atau keluarga anak yang menjadi sasaran grooming.
• Mengisolasi anak dari keluarga dan teman sebayanya.
• Intimidasi terhadap anak.
• Melakukan perilaku “percobaan awal”, misal menyentuh dan berlanjut hingga melakukan kekerasan seksual.
• Mengubah persepsi anak sehingga korban grooming sering kali bingung apakah perlakuan yang mereka dapatkan adalah hal yang wajar dan anak akan cenderung menyalahkan diri merka sendiri.

Tanda-tanda Bahwa Anak Kecil atau Remaja yang Menjadi Sasaran Grooming

Banyak tanda grooming yang sering kali disalah artikan sebagai hubungan normal antara orang dewasa dan anak-anak. Maka dari itu, sebagai orang tua atau keluarga harus jeli jika anda mencurigai anak anda telah menjadi korban grooming.

Berikut merupakan tanda-tanda anak anda telah di-grooming:

• Berbicara banyak tentang orang dewasa tertentu dan anak anda sangat ingin menghabiskan waktu dengan orang tersebut atau bertemu dengan mereka secara pribadi
• Menjalin hubungan dengan orang yang jauh lebih tua
• Suka membolos sekolah
• Tiba-tiba enggan bergaul dengan teman sebaya
• Banyak menghabiskan waktu bersama dengan pelaku di tempat tertentu
• Banyak menerima hadiah, namun anak anda tidak mau memberitahu darimana mereka mendapatkan hadiah-hadiah tersebut
• Suka berbohong
• Jarang memberitahukan kegiatan yang mereka lakukan kepada anda

Baca Juga: Tips Menghindari Pelecehan Seksual di Transportasi Umum

Akibat yang Ditimbulkan dari Pelaku Grooming Terhadap Anak

• Anak akan berpikir bahwa mereka memiliki seseorang yang sangat penting dan sedang dalam hubungan yang intens dengan pelaku grooming.
• Bingung terhadap hubungan yang mereka jalani.
• Anak akan takut jika pelaku grooming akan menyalahkan, menghukum, atau tidak percaya dengan mereka.
• Anak akan ketakutan kalau mereka akan terpisah dari keluarga jika mereka berbicara tentang apa yang dilakukan pelaku grooming terhadap mereka.
• Percaya kalau mereka membuka apa yang terjadi, pelaku akan menyakiti orang terdekat korban.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menolong Korban Grooming?

Meski perilaku grooming sering terjadi di tempat yang tertutup, namun tingkah laku grooming bisa dideteksi.

Jika anda melihat situasi dimana ada orang dewasa yang mencoba menghabiskan waktu bersama dengan anak kecil, menjalin hubungan yang tidak pantas dengan anak-anak atau telah melewati batas, seperti suka menyentuh anak, anda bisa langsung menghalangi pelaku grooming.

Jika anda telah membatasi secara jelas hubungan anak dengan pelaku serta mengambil tindakan serius jika pelaku melewati batas tersebut, anda bisa melindungi anak anda dari perilaku grooming yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.***