SURATDOKTER.com - Tantrum merujuk pada tindakan ekspresif ketika seorang anak mengekspresikan rasa marah atau meluapkan emosinya dengan cara seperti menangis keras, melempar barang, atau bahkan berguling di lantai.
Hal ini merupakan bagian yang lumrah dari perkembangan anak, terutama pada mereka yang berusia di bawah lima tahun. Tantrum dapat dipicu oleh kelelahan, kelaparan, ketidaknyamanan, atau ketidakpuasan karena tidak dapat memperoleh keinginannya.
Meskipun tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, seringkali membuat orang tua merasa khawatir atau panik.
Namun, tidak perlu terlalu cemas, karena ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantrum anak. Ingin tahu caranya? Temukan penjelasannya di sini!
Penyebab Anak Tantrum
Berikut adalah beberapa penyebab anak tantrum:
Frustrasi Komunikasi
Anak-anak mungkin belum sepenuhnya dapat menyampaikan keinginan atau perasaan mereka dengan kata-kata, yang dapat menyebabkan frustrasi dan kemudian tantrum.
Ketidaknyamanan Fisik
Rasa lapar, lelah, atau ketidaknyamanan fisik lainnya dapat menjadi pemicu tantrum pada anak.
Perubahan Rutinitas
Anak-anak cenderung menyukai rutinitas, dan perubahan yang tiba-tiba dalam rutinitas mereka dapat menimbulkan kecemasan dan tantrum.
Baca Juga: Mudah Tersulut Emosi? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ketidakmampuan Mengatasi Frustrasi
Anak-anak masih belajar cara mengatasi emosi dan frustrasi. Ketidakmampuan mereka untuk menangani perasaan tersebut dapat memicu tantrum.
Keinginan untuk Mandiri
Anak-anak ingin merasa mandiri dan memiliki kontrol atas kehidupan mereka. Ketika mereka merasa kehilangan kendali, hal ini dapat menyebabkan tantrum.
Pembatasan atau Batasan
Anak-anak yang merasa dibatasi atau terbatas dalam melakukan sesuatu yang mereka inginkan, seperti mengeksplorasi atau bermain, dapat merasa frustrasi dan bereaksi dengan tantrum.
Kurangnya Tidur atau Istirahat
Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur atau istirahat cenderung lebih mudah merasa lelah dan mudah marah.
Mimpi Buruk atau Ketakutan
Pada anak-anak yang sudah bisa bermimpi, mimpi buruk atau ketakutan dapat mempengaruhi emosinya, bahkan setelah mereka bangun.
Artikel Terkait
Anak Kerap Tantrum? Ini Cara Mengatasinya agar Orang Tua Tidak Kewalahan
Mama Papa Tak Perlu Panik, Ini Jurus Jitu Menghadapi Anak Tantrum
Mudah Tersulut Emosi? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya