• Senin, 22 Desember 2025

Mama Papa Tak Perlu Panik, Ini Jurus Jitu Menghadapi Anak Tantrum

Photo Author
- Kamis, 23 November 2023 | 18:00 WIB
Papa Mama Jangan Panik Menghadapi Anak Tantrum
Papa Mama Jangan Panik Menghadapi Anak Tantrum

SURATDOKTER.com - Orang tua yang punya anak di bawah 5 tahun pasti sering merasakan betapa pusingnya menghadapi anak yang sedang tantrum atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.

Kerap kali malah ikut marah dan membentak si anak agar mereka diam, tapi alih-alih jadi diam, tantrumnya malah makin menjadi-jadi.

Kalau sudah seperti ini malah makin runyam, selain masalah tidak selesai, juga berpotensi menimbulkan trauma pada anak yang akan mereka bawa sampai mereka tumbuh besar.

Lalu bagaimana cara yang bijak agar kita sebagai orang tua bisa mengendalikan tantrum si anak? Simak tips berikut dan baca sampai habis, ya. 

Baca Juga: Anak Kerap Tantrum? Ini Cara Mengatasinya agar Orang Tua Tidak Kewalahan

Pengertian Tantrum

Tantrum adalah istilah untuk mendeskripsikan perilaku marah-marah pada anak untuk meluapkan emosinya.

Misalnya seperti menangis sambil teriak kencang, melempar barang yang ada di sekitarnya, hingga berguling di lantai, entah di rumah atau di tempat umum. 

Tantrum biasa terjadi pada anak dibawah 5 tahun karena biasanya anak balita masih belum mampu mengekspresikan perasaannya atau rasa tidak nyamannya pada sesuatu. 

Penyebab Tantrum

Lalu kenapa anak bisa tantrum? Secara umum, hal-hal yang biasa menyebabkan anak tantrum adalah lapar, haus, mengantuk, rasa sakit atau tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu, dan tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. 

Kalau kita sebagai orang tua tidak bisa bijak dalam menghadapi tantrum anak, maka dampaknya akan serius karena berpotensi menimbulkan trauma, jadi menyikapinya harus dengan tenang dan bijak.

1. Diamkan Anak

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk menghadapi anak yang tantrum adalah dengan mendiamkannya.

Mama papa juga perlu berhenti memberikan perhatian kepadanya agar anak tidak semakin meningkat kemarahannya.

Namun, tindakan mendiamkan ini sebaiknya dilakukan saat anak tidak berada dalam kondisi yang membahayakan dirinya.

Maka dari itu, pastikan untuk mendiamkan dan meninggalkan anak sejenak tapi tetap sambil memantaunya dari dekat dan datangi kembali beberapa waktu kemudian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tia Mardwi

Sumber: halodoc.com, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB

Terpopuler

X