• Senin, 22 Desember 2025

Berjangka vs Seumur Hidup: Panduan Memilih Asuransi Jiwa yang Sesuai Kebutuhan Keluarga

Photo Author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 12:00 WIB
Panduan memilih asuransi jiwa
Panduan memilih asuransi jiwa

SURATDOKTER.com - Asuransi jiwa sering dianggap sebagai pondasi penting dalam perencanaan keuangan keluarga. Bukan hanya soal perlindungan finansial bagi ahli waris, tetapi juga cara untuk menjaga stabilitas hidup ketika pencari nafkah utama mengalami musibah.

Dari beberapa produk yang dibuat oleh perusahaan asuransi, 2 jenis yang paling banyak disukai oleh konsumen adalah asuransi berjangka (term life insurance) dan asuransi seumur hidup (whole life insurance).

Keduanya memiliki karakteristik berbeda. Asuransi berjangka biasanya lebih ringan dari sisi premi, sementara asuransi seumur hidup hadir dengan jaminan manfaat permanen sekaligus nilai tunai yang bisa diakses. Agar tidak salah pilih, mari memahami perbedaan mendasar antara keduanya dan bagaimana menentukan polis yang tepat.

Baca Juga: Prabowo Ingin Perkuat Sistem Asuransi Agar Masyarakat Kurang Mampu Bisa Akses Pengobatan Canggih KEK Sanur

1. Durasi Perlindungan

Perbedaan paling jelas terletak pada masa perlindungan.

  • Asuransi berjangka: memberikan manfaat perlindungan hanya untuk periode tertentu, misalnya 10, 20, atau hingga usia 72 tahun. Jika tertanggung meninggal ketika periode tersebut, maka ahli waris bisa menerima manfaat sesuai perjanjiannya. Namun, jika melewati masa perlindungan, polis otomatis berakhir.
  • Asuransi seumur hidup: berlaku selama tertanggung masih hidup. Artinya, kapan pun risiko terjadi, ahli waris pasti menerima manfaat yang dijanjikan.

Pilihan ini kembali pada kebutuhan. Bagi keluarga yang mencari perlindungan sementara dengan biaya terjangkau, asuransi berjangka bisa menjadi pilihan utama. Sebaliknya, jika ingin kepastian manfaat seumur hidup, maka asuransi seumur hidup lebih cocok.

2. Nilai Tunai dan Investasi

Asuransi seumur hidup mempunyai keunggulan tambahan yaitu adanya akumulasi nilai tunai. Sebagian premi yang dibayarkan disimpan dan berkembang seiring waktu. Dana ini dapat dipinjam maupun ditarik ketika telah mencapai batas tertentu.

Sebaliknya, asuransi berjangka tidak memiliki komponen tabungan. Premi murni digunakan untuk perlindungan. Meski demikian, justru karena tidak adanya akumulasi dana, biaya premi asuransi berjangka lebih kecil dibandingkan asuransi seumur hidup.

Baca Juga: Mana yang Lebih Penting, Asuransi Jiwa atau Kesehatan? Simak Penjelasannya!

3. Menentukan Polis Berdasarkan Kondisi Finansial

Pemilihan polis tidak bisa lepas dari kondisi finansial setiap keluarga. Untuk menentukan produk yang tepat, ada beberapa hal yang perlu diamati:

  • kebutuhan pengeluaran harian,
  • jumlah utang yang dimiliki,
  • biaya pendidikan anak di masa depan,
  • aset dan tabungan yang sudah tersedia.

Faktor usia dan kondisi kesehatan juga mempengaruhi besarnya premi. Semakin muda dan sehat calon tertanggung maka  premi yang dikenakan akan lebih kecil.

4. Fleksibilitas Premi dan Tambahan Manfaat

Fleksibilitas pembayaran menjadi pertimbangan lain. Jika ingin premi rendah dengan cakupan tertentu, asuransi berjangka lebih ramah di kantong. Namun, jika ingin manfaat permanen sekaligus nilai tunai yang bisa menjadi cadangan keuangan, asuransi seumur hidup lebih dirasa sesuai.

Selain itu, perusahaan asuransi juga biasanya menawarkan tambahan manfaat (rider), seperti perlindungan dari penyakit kritis, kecelakaan, atau perlindungan untuk pasangan dan anak. Rider memperluas perlindungan, meski membuat premi lebih tinggi.

5. Cara Bijak Menentukan Pilihan

Pada akhirnya, pilihan antara asuransi berjangka dan seumur hidup bergantung pada tujuan keuangan jangka panjang. Bagi pencari nafkah utama, mempunyai perlindungan asuransi merupakan langkah penting agar keluarga tetap terlindungi dari risiko finansial yang tidak diduga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: OJK, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB

Terpopuler

X