SURATDOKTER.com - Penyakit autoimun sering kali muncul diam-diam. Gejalanya bisa ringan di awal, seperti kelelahan atau nyeri sendi, namun lama-lama dapat mengganggu aktivitas harian.
Yang mengejutkan, sebagian besar penderitanya adalah wanita. Bahkan, data menunjukkan bahwa sekitar 80 persen dari semua kasus autoimun terjadi pada kaum perempuan.
Lalu, mengapa wanita begitu rentan terhadap penyakit ini?
Baca Juga: Jenis-jenis Penyakit Autoimun pada Anak, Kenali Ciri-ciri dan juga Pengobatannya disini!
Apa Itu Penyakit Autoimun?
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melawan bakteri dan virus, justru keliru menyerang sel-sel tubuh sendiri.
Akibatnya, organ-organ bisa terkena kerusakan dan peradangan, tergantung jenis penyakit autoimun yang diderita. Beberapa jenis yang umum dikenal antara lain lupus, rheumatoid arthritis, tiroiditis Hashimoto, dan multiple sclerosis.
Mengapa Perempuan Lebih Banyak Terkena?
Menurut Dr. Sara Szal, seorang dokter lulusan Harvard dan MIT, kombinasi antara genetik, hormon, dan gaya hidup menjadi penyebab utama.
Hormon estrogen yang mendominasi tubuh perempuan diketahui dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Tidak hany itu, faktor genetik juga turut andil, terutama jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit autoimun.
Faktor psikologis seperti stres kronis dan pola tidur yang buruk turut memperburuk kondisi. Selain itu, paparan bahan kimia dalam produk rumah tangga, makanan ultra-proses, dan ketidakseimbangan mikrobioma usus juga diduga berkontribusi.
Gejala yang Sering Diabaikan
Banyak penderita penyakit autoimun tidak langsung menyadari kondisinya karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lain.
Baca Juga: Memahami 5 Dasar Hidup Sehat atau LDHS, Bisa Bantu Kendalikan Penyakit Autoimun
Keluhan umum seperti cepat lelah, nyeri otot, kabut otak, gangguan pencernaan, dan kulit yang meradang sering dianggap sepele. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal penyakit autoimun.