-
Kurangi paparan langsung terhadap bahan kimia.
Gunakan alat pelindung diri seperti masker karbon aktif, sarung tangan, dan hindari menyentuh zat kimia tanpa pelindung. -
Hindari area dengan ventilasi buruk.
Ruangan tertutup dengan aroma lem atau bensin pekat meningkatkan risiko terhirupnya uap beracun. -
Konsumsi asam folat secara teratur.
Suplemen asam folat 400–800 mikrogram per hari sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf seperti anencephalus. -
Rutin memeriksakan kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan sejak awal membantu mendeteksi risiko kelainan janin lebih dini melalui USG atau skrining laboratorium. -
Laporkan kondisi kerja ke atasan.
Jika memungkinkan, mintalah rotasi sementara ke bagian dengan paparan bahan kimia yang lebih rendah. Undang-undang ketenagakerjaan bahkan melindungi hak ibu hamil untuk mendapatkan lingkungan kerja yang aman.
Baca Juga: Benarkah Lupus Pada Ibu Hamil Dapat Menular ke Janin? ini Fakta dan Penjelasannya
Pencegahan Jauh Lebih Baik dari Penyesalan
Anencephalus memang tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, tetapi risikonya dapat ditekan secara signifikan melalui perlindungan lingkungan kerja, pola makan bergizi, dan pemantauan medis yang rutin.
Ibu hamil sebaiknya tidak mengabaikan tanda-tanda bahaya di tempat kerja seperti bau menyengat, pusing, atau mual setelah terpapar bahan kimia.
Setiap langkah kecil untuk menghindari paparan racun bisa berarti perlindungan besar bagi kehidupan kecil yang sedang tumbuh di dalam kandungan.***
Artikel Terkait
Syukuran 7 Bulan Menunjukkan Syahrini Hamil Anak Kembar Reino Barack, Berikut Fakta Dua Janin dalam Satu Rahim
Bahaya Kelelahan Berlebihan pada Ibu Hamil! Cek Tanda-tandanya Agar Janin Tetap Sehat
Fenomena Langka: Janin Berukuran 18 cm Ditemukan di Kepala Balita Usia 1 Tahun
Begini Tahapan Perkembangan Kehamilan dan Janin Dari Bulan ke Bulan
Studi: Mengapa Ibu Hamil Harus Bebas dari Stres? Ada Hubungannya terhadap Perkembangan Otak Janin