SURATDOKTER.com - Penyakit cacingan sering diidentikkan dengan tubuh kurus, pucat, dan lemah. Gambaran ini memang benar pada banyak kasus, terutama pada anak-anak yang kekurangan gizi akibat cacing menyerap nutrisi tubuh.
Namun, muncul pertanyaan yang menarik: apakah seseorang yang terlihat obesitas pasti aman dari infeksi cacing?
Baca Juga: Benarkah Penderita Obesitas Lebih Mudah Mengantuk atau Tertidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Cacingan Umumnya Membuat Berat Badan Turun
Cacing yang hidup di usus mengambil sebagian nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh. Kondisi ini membuat penderita cacingan mudah mengalami kekurangan gizi.
Akibatnya, berat badan sulit bertambah, bahkan cenderung menurun meski asupan makanan sudah cukup.
Jenis cacing seperti cacing tambang, cacing gelang, atau cacing pita dapat menyebabkan penurunan berat badan, anemia, hingga gangguan pertumbuhan pada anak. Gejala lain yang sering muncul adalah sakit perut, mual, diare, atau lemas.
Apakah Obesitas Pasti Bebas dari Cacingan?
Anggapan bahwa orang gemuk atau obesitas tidak mungkin cacingan adalah keliru. Infeksi cacing bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang bentuk tubuh.
Bahkan orang yang terlihat gemuk sekalipun tetap berpotensi membawa cacing di dalam ususnya.
Ada beberapa alasan mengapa obesitas tidak menjamin seseorang terbebas dari cacingan:
- Gejala bisa samar. Tidak semua infeksi cacing menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Pada sebagian orang, gejalanya ringan atau tidak terlihat jelas.
- Nutrisi tetap berlebih. Seseorang dengan pola makan tinggi kalori bisa saja terinfeksi cacing, namun karena asupan energinya sangat banyak, penurunan berat badan tidak terlihat.
- Cacing tidak selalu mengganggu kalori. Beberapa jenis cacing lebih banyak mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, bukan jumlah kalori. Akibatnya, tubuh tetap bisa menimbun lemak meski ada infeksi cacing.
Baca Juga: Nutrisi Penting untuk Anak: Cegah Stunting dan Obesitas Sejak Dini
Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
Orang obesitas bisa saja mengalami cacingan tanpa disadari. Beberapa gejala yang patut diperhatikan antara lain:
- Rasa gatal di sekitar anus, terutama malam hari.
- Nyeri perut berulang, kembung, atau diare.
- Nafsu makan berubah, kadang meningkat kadang menurun.
- Mudah lelah atau pucat karena anemia.
- Berat badan tidak turun meski ada tanda kekurangan gizi.
Bila gejala ini muncul, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan medis. Dokter dapat memeriksa feses untuk memastikan ada tidaknya telur atau cacing di dalam tubuh.
Pencegahan dan Pengobatan
Baik kurus maupun obesitas, setiap orang tetap memiliki risiko cacingan. Karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
- Menjaga kebersihan kuku agar tidak menjadi tempat menempel telur cacing.
- Memastikan makanan dimasak dengan benar, terutama sayuran dan daging.
- Minum obat cacing secara berkala, misalnya setiap 6–12 bulan sesuai anjuran dokter.
- Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk saluran air dan sanitasi rumah.
Jika sudah terinfeksi, obat cacing seperti albendazol atau mebendazol biasanya diberikan untuk membasmi cacing dewasa di usus. Pada kasus berat, pengobatan bisa diulang sesuai instruksi tenaga medis.
Baca Juga: 12 Tahun Didiagnosa Obesitas, Akhirnya Dokter Menemukan Tumor Seberat 27Kg Pada Pria Ini
Artikel Terkait
Cacingan Pada Anak Menjadi Sebab Stunting, Benarkah?
Mengenal Penyakit Cacingan. Apa Ciri-cirinya dan Bagaimana Cara Mengobatinya?
Bukan cuma Anak-anak, Orang Dewasa juga bisa Cacingan! Mengenal Gajala Cacingan pada Orang Dewasa dan Cara Mencegahnya!
Tinggal di Kota, Kok Masih Cacingan? Ini Penyebabnya!
Fakta Kesehatan di Balik Kasus Raya, Balita Sukabumi yang Meninggal karena Cacingan Akut