SURATDOKTER.com - Gas helium sering kali diasosiasikan dengan balon pesta dan suara lucu yang melengking tinggi ketika dihirup.
Sekilas memang terlihat menghibur, namun siapa sangka bahwa menghirup helium secara langsung, terutama dalam jumlah besar atau dari wadah bertekanan tinggi, bisa membawa risiko kesehatan serius bahkan mengancam jiwa.
Meski efeknya terlihat sepele, helium dapat menggantikan oksigen di dalam tubuh, memicu gangguan pernapasan, dan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera ditangani.
Baca Juga: Bocah 8 Tahun Meninggal Karena Balon Helium
Apa yang Terjadi Saat Kita Menghirup Helium?
Ketika seseorang menghirup helium, gas ini segera memasuki saluran pernapasan dan mengisi ruang yang seharusnya digunakan oleh oksigen.
Karena helium bukan gas yang bisa digunakan tubuh untuk metabolisme, maka tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang dibutuhkan sel-sel untuk berfungsi. Akibatnya, suplai oksigen ke paru-paru, darah, dan otak terganggu secara drastis.
Dalam kondisi ini, otak mengalami hipoksia—yaitu kekurangan oksigen—tanpa adanya peringatan alami seperti sesak napas. Helium tidak memiliki bau, warna, atau rasa, sehingga tubuh tidak menyadari adanya gangguan.
Efeknya bisa muncul tiba-tiba, dimulai dari pusing ringan, kebingungan, penglihatan kabur, hingga pingsan. Jika paparan terus berlangsung, hal ini bisa berkembang menjadi kelumpuhan otot, kehilangan kesadaran, hingga kematian akibat henti napas.
Mengapa Suara Jadi Melengking?
Helium memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada udara, sehingga gelombang suara dapat merambat lebih cepat di dalam gas ini.
Ketika seseorang berbicara setelah menghirup helium, pita suara tetap berfungsi seperti biasa, tetapi resonansi suara berubah drastis karena kecepatan rambat gelombang meningkat.
Hasilnya, suara menjadi tinggi dan melengking. Namun, di balik fenomena yang terdengar lucu ini, ada potensi bahaya yang sering kali tidak disadari.
Baca Juga: Mengenal Asfiksia: Ketika Tubuh Kehilangan Akses Oksigen Secara Mendadak
Risiko Serius yang Perlu Diwaspadai
Menghirup helium dari balon biasa mungkin hanya menyebabkan pusing ringan dalam jangka pendek. Tapi menghirup dari tabung helium bertekanan tinggi, seperti yang digunakan untuk mengisi banyak balon sekaligus, bisa sangat berbahaya.
Tekanan tinggi dapat merusak jaringan paru-paru dan memicu emboli gas—gelembung gas yang masuk ke aliran darah dan bisa menyumbat pembuluh darah vital.
Artikel Terkait
7 Jenis Makanan ini Dapat Membantu Meningkatkan Kadar Oksigen dalam Tubuh, Apa Saja?
Dunia Tengah Mengalami Krisis Kekurangan Oksigen Medis
Bocah 8 Tahun Meninggal Karena Balon Helium
Tidak Diberi Asi Maupun Obat Tapi Malah Diajak Sauna dan Mandi Es, Bayi 10 Bulan Ini Alami Kerusakan Otak
Mengenal Asfiksia: Ketika Tubuh Kehilangan Akses Oksigen Secara Mendadak