SURATDOKTER.com - Kebiasaan terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau yang dikenal dengan istilah nokturia sering kali dianggap sepele.
Namun, jika frekuensinya meningkat dan mulai mengganggu kualitas tidur, kondisi ini patut diperhatikan. Nokturia bisa menjadi sekadar gangguan ringan, tetapi dalam beberapa kasus, hal ini bisa menandakan adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.
Pada dasarnya, tubuh manusia dirancang untuk mengatur produksi urine agar tidak berlebihan saat malam hari. Itulah sebabnya kebanyakan orang bisa tidur nyenyak selama 6 hingga 8 jam tanpa perlu bangun ke kamar mandi.
Baca Juga: Seputar Infeksi Saluran Kencing (ISK) Pada Wanita Hamil
Namun, jika seseorang sering terbangun satu hingga dua kali atau bahkan lebih setiap malam hanya untuk buang air kecil, kondisi ini perlu dicermati lebih lanjut.
Beberapa penyebab umum nokturia pada orang dewasa sebenarnya tidak selalu berkaitan dengan penyakit. Misalnya, konsumsi cairan berlebih sebelum tidur, terutama minuman berkafein seperti kopi, teh, atau soda.
Kandungan kafein bersifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine. Begitu pula dengan konsumsi alkohol di malam hari, yang juga dapat merangsang produksi urine.
Namun, jika kebiasaan tersebut tidak dilakukan tetapi frekuensi kencing malam tetap tinggi, maka ada kemungkinan penyebab medis di baliknya. Salah satu penyebab paling umum adalah gangguan pada saluran kemih atau kandung kemih yang melemah.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan kandung kemih untuk menyimpan urine bisa menurun, sehingga membuat seseorang lebih sering buang air kecil, termasuk saat malam.
Selain itu, masalah kesehatan lain yang perlu diwaspadai adalah infeksi saluran kemih, pembesaran prostat (pada pria), diabetes, gagal jantung, atau gangguan hormonal seperti ketidakseimbangan hormon antidiuretik. Hormon ini berfungsi mengurangi produksi urine saat malam hari. Jika produksinya menurun, maka volume urine akan meningkat pada waktu tidur.
Gejala lain yang bisa menyertai nokturia, seperti rasa nyeri saat buang air kecil, perasaan tidak tuntas setelah berkemih, hingga adanya darah dalam urine, sebaiknya tidak diabaikan. Hal ini bisa menjadi sinyal adanya infeksi atau gangguan yang lebih serius pada sistem kemih.
Sementara itu, bagi penderita diabetes, sering buang air kecil di malam hari bisa menjadi indikator bahwa kadar gula darah tidak terkendali.
Baca Juga: Ini Yang Terjadi Pada Organ Kamu Saat Menahan Kencing Terlalu Lama: Berikut Juga Resikonya!
Dampak dari nokturia tidak hanya dirasakan secara fisik tetapi juga secara psikologis. Bangun berulang kali saat tidur dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan kelelahan di siang hari.
Artikel Terkait
Sering Menahan Buang Air Kencing? Siap-siap Terkena Penyakit Ini!
Anyang-Anyangan hingga Kencing Darah: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganan
Ini Yang Terjadi Pada Organ Kamu Saat Menahan Kencing Terlalu Lama: Berikut Juga Resikonya!
Seputar Infeksi Saluran Kencing (ISK) Pada Wanita Hamil
Bahaya E.Coli Untuk Anak Dan Lansia: Kenapa Mereka Lebih Rentan?