Kapan Harus Curiga ke E. coli?
Agar tidak salah kaprah, waspadai tanda-tanda berikut yang cenderung mengarah ke infeksi E. coli serius:
- Diare berdarah: Ini salah satu ciri khas E. coli jenis O157:H7.
- Nyeri perut luar biasa: Bukan sekadar mulas, tapi seperti perut diperas atau ditusuk.
- Lemas berlebihan: Sampai tidak sanggup berdiri lama atau berjalan.
- Gejala bertahan lebih dari 3 hari: Keracunan makanan biasa biasanya lebih cepat reda.
- Penurunan volume urin: Bisa jadi tanda awal gangguan ginjal.
Jika mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera konsultasi ke dokter dan jangan menunda.
Penanganan Awal Tetap Mirip, Tapi Harus Hati-Hati
Pada tahap awal, baik infeksi E. coli maupun keracunan makanan biasa ditangani dengan prinsip serupa:
- Cegah dehidrasi: Minum air putih, oralit, atau cairan elektrolit lainnya.
- Istirahat total: Berikan tubuh kesempatan untuk memulihkan diri.
- Pantau gejala: Catat durasi diare, intensitas nyeri, dan apakah muncul darah di feses.
Namun, khusus untuk E. coli, tidak disarankan mengonsumsi obat antidiare tanpa petunjuk dokter. Menghentikan diare secara paksa malah bisa memerangkap racun di dalam usus.
Sebaliknya, jika hanya keracunan makanan ringan, antidiare kadang digunakan untuk mengurangi frekuensi buang air besar agar pasien tidak terlalu lemas.
Tes Laboratorium adalah Kunci Kepastian
Sering kali, membedakan infeksi E. coli dengan keracunan makanan tidak bisa hanya dari gejala fisik. Tes feses di laboratorium dibutuhkan untuk mendeteksi adanya bakteri E. coli dan jenisnya.
Dengan tes ini, dokter bisa memutuskan apakah perlu antibiotik, terapi cairan, atau perawatan lanjutan di rumah sakit.
Baca Juga: Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
Meski diare setelah makan makanan yang tidak bersih sering dianggap “biasa”, jika disertai darah dan nyeri perut hebat, besar kemungkinan itu adalah infeksi E. coli. Keracunan makanan biasa cenderung lebih ringan dan cepat pulih.
Kuncinya adalah peka terhadap gejala dan jangan tunda mencari pertolongan jika diare tidak kunjung reda atau malah memburuk. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh tanpa komplikasi.***
Artikel Terkait
Bahan Alami yang Bisa Kamu Temukan di Dapur Untuk Atasi E.Coli
Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
Mengenal Infeksi Bakteri E.Coli: Gejala Hingga Penanganannya
E. Coli Baik Dan E. Coli Jahat: Apa Bedanya Dan Mengapa Harus Waspada?
Cara Mengobati Infeksi E.Coli: Kombinasi Alami Dan Medis Yang Efektif