SURATDOKTER.com - Kamitetep atau Phereoeca uterella adalah sejenis ngengat kecil yang sering ditemukan di lingkungan rumah, terutama di tempat yang lembap, gelap, dan jarang dibersihkan.
Serangga ini lebih dikenal dalam bentuk larvanya, yang tinggal dalam kepompong menyerupai biji labu pipih.
Banyak orang menyebutnya sebagai “ulat kantong” karena bentuk kepompong yang seperti kantung kecil dan sering terlihat menggantung di dinding atau pojok ruangan.
Baca Juga: Bersin-bersin Karena Alergi Debu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kepompong kamitetep dibentuk dari campuran serat sutra, pasir halus, debu, dan bahkan rambut manusia. Meski ukurannya kecil dan tak mencolok, keberadaannya bisa menimbulkan gangguan, terutama pada kulit manusia.
Kenapa Kamitetep Bisa Sebabkan Kulit Gatal?
Kamitetep sebenarnya bukan serangga yang agresif atau menggigit. Namun, larva dari serangga ini dilapisi bulu-bulu halus yang dapat mengiritasi kulit.
Ketika bulu ini menyentuh permukaan kulit manusia, terutama pada individu yang sensitif, bisa menimbulkan reaksi peradangan.
Reaksi ini dikenal dalam dunia medis sebagai lepidopterisme, yaitu iritasi kulit akibat kontak dengan serangga berbulu seperti ngengat atau ulat tertentu.
Beberapa faktor yang membuat kontak dengan kamitetep menyebabkan gatal antara lain:
-
Bulu iritan: Bulu halus pada tubuh larva mengandung zat yang bisa memicu peradangan.
-
Reaksi alergi: Ada sebagian orang yang bereaksi lebih kuat karena alergi terhadap komponen dalam bulu tersebut.
-
Debu dan kotoran: Serat-serat kepompong yang menempel debu atau rambut bisa memperparah iritasi kulit.
Gejala yang Muncul di Kulit
Kontak dengan kamitetep biasanya memicu sejumlah gejala seperti:
Baca Juga: Ini Cara Ampuh Menangani Gatal Akibat Digigit Serangga
Artikel Terkait
Penting! Cara Aman Mengatasi Telinga Kemasukan Serangga
Mengenal Karmin, Pewarna Makanan dari Serangga
Ini Cara Ampuh Menangani Gatal Akibat Digigit Serangga
Bersin-bersin Karena Alergi Debu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Tahukah Kamu Bahwa Debu di Mars Beracun yang Bisa Berakibat Fatal Bagi Para Astronot