SURATDOKTER.com - Misi eksplorasi Mars semakin mendekati kenyataan seiring dengan kemajuan teknologi antariksa.
Namun, berbagai tantangan dan risiko masih terus dipelajari oleh para ilmuwan untuk memastikan keselamatan para astronot. Salah satu tantangan terbesar yang kini menjadi perhatian serius adalah debu beracun di permukaan Mars.
Mengapa Debu Mars Berbahaya?
Mars dikenal sebagai planet merah dengan hamparan debu yang menutupi hampir seluruh permukaannya. Namun, siapa sangka bahwa debu tersebut bukan hanya mengganggu, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Debu di Mars mengandung berbagai zat beracun seperti silika, gipsum, perklorat, dan oksida besi nanofase. Semua zat ini memiliki potensi membahayakan kesehatan para astronot yang nantinya akan menginjakkan kaki di planet tersebut.
Salah satu risiko utama dari debu Mars adalah bahayanya terhadap paru-paru manusia. Karena partikel debu yang sangat halus, sebagian besar dapat terhirup dan tertahan di dalam paru-paru.
Baca Juga: Benarkah Tidur Menggunakan Kipas Angin Menyebabkan Paru-Paru Basah? Berikut Fakta dan Mitosnya!
Bahkan, beberapa partikel dapat masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan masalah serius. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal GeoHealth, risiko terbesar adalah terjadinya fibrosis paru-paru akibat paparan radiasi saat berada di antariksa, ditambah dengan bahaya dari zat beracun seperti silika dan oksida besi.
Selain itu, debu Mars juga mengandung perklorat dalam jumlah berbahaya. Perklorat merupakan senyawa kimia yang diketahui dapat menyebabkan disfungsi tiroid dan anemia aplastik, yaitu kondisi ketika tubuh tidak memproduksi cukup sel darah.
Paparan zat ini dapat mengancam kesehatan dan keselamatan para astronot yang tinggal dalam waktu lama di permukaan Mars.
Menghadapi Tantangan Debu Mars
Menghadapi ancaman debu Mars bukanlah perkara mudah. Jarak antara Bumi dan Mars membuat evakuasi cepat menjadi mustahil.
Oleh karena itu, para ilmuwan tengah mengembangkan strategi pencegahan agar paparan debu dapat diminimalkan.
Beberapa metode yang diusulkan meliputi penggunaan penyaring debu yang canggih, pembersihan kabin secara berkala, dan perangkat penolak elektrostatik. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa debu tidak masuk ke dalam habitat atau kabin astronot.
Artikel Terkait
Pengidap GERD Wajib Tahu! Inilah Teknik Pernafasan untuk Mengatasinya
Bersin-bersin Karena Alergi Debu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Cara Ampuh Mengatasi Batuk Berdahak untuk Pernafasan yang Lebih Lancar, Simak Penjelasan Lengkapnya!
Bahaya Pakai Kipas Angin Ketika Tidur, Bisa Memicu Munculnya Penyakit Pernafasan
Bahaya, Polio Bisa Menyerang Otot Dan Pernafasan, Kenali Gejalanya Dan Langkah Pencegahannya