SURATDOKTER.com - Olahraga dikenal sebagai bagian penting dalam rangka hidup sehat. Namun, ketika intensitas dan frekuensi latihan melebihi kemampuan tubuh untuk pulih, risiko gangguan kesehatan justru bisa meningkat.
Salah satu kondisi yang jarang terdengar namun berbahaya adalah rhabdomyolysis, atau biasa disebut rhabdo.
Apa Itu Rhabdomyolysis?
Rhabdomyolysis merupakan kondisi medis serius yang terjadi saat sel-sel otot rusak akibat tekanan fisik berlebihan.
Baca Juga: Vidi Aldiano Jalani Spa Day Dalam Rangka Penanganan Kanker Ginjal yang Diidapnya
Ketika jaringan otot mengalami kerusakan, zat berbahaya seperti mioglobin dan kreatin kinase dilepaskan ke dalam aliran darah. Jika jumlah zat tersebut terlalu tinggi, ginjal bisa kewalahan dan tidak mampu menyaringnya, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut.
Pemicunya Bisa Sepele, Tapi Akibatnya Serius
Latihan fisik berintensitas tinggi, terutama yang dilakukan tanpa cukup waktu pemulihan, menjadi salah satu pemicu utama rhabdo.
Aktivitas seperti olahraga interval intensitas tinggi (HIIT) yang sedang populer, jika tidak dilakukan dengan perhitungan yang tepat, dapat memicu kondisi ini. Selain itu, trauma fisik seperti kecelakaan atau cedera berat juga bisa menjadi penyebab.
Beberapa kelompok seperti atlet, anggota militer, petugas polisi, dan pemadam kebakaran memiliki risiko lebih tinggi karena sering terpapar latihan fisik ekstrem atau tekanan fisik tinggi dalam pekerjaan mereka.
Gejala yang Tidak Boleh Diabaikan
Tanda-tanda rhabdo bisa muncul dalam bentuk nyeri otot hebat, kelemahan tubuh yang ekstrem, dan perubahan warna urin menjadi gelap seperti teh.
Pada kasus yang lebih serius, penderitanya bahkan bisa mengalami penurunan jumlah urin secara drastis atau tidak buang air kecil sama sekali, menandakan kerusakan ginjal sudah cukup parah.
Baca Juga: Sindrom Nefritik: Mata Merah dan Badan Bengkak Karena Penyakit Gangguan Pada Ginjal
Dampak Latihan Berlebihan Pada Tubuh
Melampaui batas kemampuan tubuh bukan hanya meningkatkan risiko rhabdo, tetapi juga bisa mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Latihan yang terlalu berat dan terlalu sering dapat mengacaukan keseimbangan beberapa hormon seperti kortisol, hormon testosteron dan hormon pertumbuhan.
Gangguan ini memengaruhi metabolisme, menghambat pertumbuhan otot, serta memperlemah sistem kekebalan tubuh.
Selain dampak fisik, latihan berlebihan juga bisa memicu gangguan psikologis seperti suasana hati yang mudah berubah, rasa cemas, sulit tidur, hingga munculnya gejala depresi.
Artikel Terkait
Hati-Hati! Gatal Bisa Jadi Indikasi Ginjal Bermasalah, Ini Penjelasannya!
Sindrom Nefritik: Mata Merah dan Badan Bengkak Karena Penyakit Gangguan Pada Ginjal
Tak Hanya Pneumonia, Dokter Diagnosis Paus Fransiskus dengan Gagal Ginjal dan Minta Istirahat Total
Bayar Tagihan Gagal Ginjal Hingga 11T, Dirut BPJS Soroti Konsumsi Ikan Lele yang Diberi Suntikan Antibiotik
Vidi Aldiano Jalani "Spa Day" Dalam Rangka Penanganan Kanker Ginjal yang Diidapnya