• Senin, 22 Desember 2025

11 Bayi di Eropa Terkena Sindrom Manusia Serigala Atau Disebut Juga Hipertrikosis

Photo Author
- Kamis, 20 Maret 2025 | 05:00 WIB
Sindrom manusia serigala atau disebut juga hipertrikosis
Sindrom manusia serigala atau disebut juga hipertrikosis

SURATDOKTER.com - Sebelas bayi di Eropa mengalami kondisi langka yang dikenal sebagai sindrom manusia serigala atau hipertrikosis.

Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan di seluruh tubuh atau hanya di area tertentu.

Kasus ini menjadi perhatian setelah ditemukan hubungan antara hipertrikosis pada bayi-bayi tersebut dengan penggunaan obat penumbuh rambut yang mengandung minoksidil oleh para pengasuh mereka.

Baca Juga: Produk Perawatan Jerawat Merk La Roche-Posay, Proactiv dan Walgreens Ditarik Kembali Karena Kadar Benzena

Pada April 2023, Pusat Farmakovigilans Navarre (CFN) di Spanyol mulai menyelidiki kasus ini setelah seorang bayi laki-laki mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di punggung, kaki, dan paha dalam kurun waktu dua bulan.

Dari penyelidikan tersebut, ditemukan bahwa bayi tersebut terpapar minoksidil, yang digunakan oleh pengasuhnya untuk mengatasi kebotakan atau alopecia areata — penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut.

Bayi-bayi lainnya juga menunjukkan gejala serupa. Diduga, paparan terjadi melalui kontak kulit langsung atau secara tidak sengaja saat bayi mengisap kulit pengasuh yang sudah diolesi obat tersebut.

Kulit bayi yang masih berkembang memiliki lapisan pelindung yang belum sempurna, sehingga lebih mudah menyerap zat kimia dibandingkan kulit orang dewasa. Hal ini menyebabkan reaksi berlebihan pada tubuh bayi.

Apa Itu Hipertrikosis?

Hipertrikosis sendiri adalah kondisi yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih, yang bisa muncul sejak lahir (kongenital) atau terjadi kemudian (didapat).

Pada kasus bawaan, kondisi ini sering kali berhubungan dengan faktor genetik atau mutasi spontan.

Sementara itu, hipertrikosis yang didapat bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan gizi, gangguan hormon, efek samping obat-obatan tertentu, atau penggunaan krim topikal seperti minoksidil.

Bentuk rambut yang tumbuh juga bisa bervariasi. Ada yang berupa rambut lanugo — halus, lembut, dan tidak berpigmen, biasanya hanya tumbuh saat bayi masih dalam kandungan.

Baca Juga: Penyakit Misterius Menyerang 3 Desa di India: Rambut Warga Rontok Hingga Botak Hanya Dalam Waktu Seminggu!

Ada pula rambut terminal, yang lebih tebal, panjang, dan berpigmen, seperti rambut di kepala atau alis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Instagram, People

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X