• Senin, 22 Desember 2025

Tahukah Jika Mengalami Jari Pelatuk Bisa Jadi Merupakan Gejala Diabetes

Photo Author
- Kamis, 20 Februari 2025 | 21:42 WIB
Posisi jari pelatuk
Posisi jari pelatuk

1. Penumpukan Produk Akhir Glikasi (AGEs)
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya produk akhir glikasi (advanced glycation end products atau AGEs). AGEs dapat menumpuk di berbagai jaringan tubuh, termasuk tendon, dan menyebabkan perubahan pada struktur serta elastisitasnya. Hal ini membuat tendon menjadi lebih kaku, sehingga meningkatkan risiko peradangan dan pembentukan jari pelatuk.

2. Neuropati Diabetik
Kerusakan saraf akibat diabetes (neuropati diabetik) dapat menyebabkan perubahan pada kontrol otot dan sensasi di tangan. Akibatnya, penderita diabetes mungkin tidak menyadari adanya stres atau cedera pada tendon hingga kondisinya semakin parah dan menyebabkan jari pelatuk.

3. Keterbatasan Mobilitas Sendi
Diabetes sering dikaitkan dengan peradangan kronis dan kekakuan sendi. Tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan pembengkakan serta penurunan fleksibilitas jaringan ikat di tangan, membuat tendon lebih rentan terhadap cedera dan gangguan seperti jari pelatuk.

Baca Juga: Jari Tangan Mencengkram Akibat Stroke: Ini Dia Cara Mengatasinya!

Cara Mengatasi Jari Pelatuk

Jika seseorang mengalami gejala jari nyangkut, penting untuk segera mencari perawatan medis. Beberapa langkah pengobatan dapat membantu mengatasi kondisi ini, tergantung pada tingkat keparahan gejala.

1. Mengelola Diabetes dengan Baik

Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah langkah utama untuk mencegah atau mengurangi gejala jari pelatuk. Kontrol gula darah yang baik dapat membantu mengurangi peradangan serta mencegah komplikasi lainnya.

2. Istirahat dan Menghindari Gerakan Berulang

Mengurangi aktivitas yang membebani tangan dan jari dapat membantu tendon beristirahat dan mengurangi peradangan. Jika pekerjaan atau aktivitas sehari-hari melibatkan gerakan tangan yang berulang, sebaiknya dilakukan dengan lebih hati-hati untuk menghindari tekanan berlebih pada jari.

3. Menggunakan Penyangga atau Belat

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan belat untuk menstabilkan jari yang terkena dan mengurangi tekanan pada tendon. Penggunaan belat juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah pergerakan yang memperburuk kondisi.

4. Mengonsumsi Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, dapat membantu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Namun, penderita diabetes perlu berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan tertentu, terutama jika memiliki masalah ginjal atau kondisi kesehatan lainnya.

5. Terapi Fisik dan Latihan Peregangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X