Polio Paralisis
Polio paralisis adalah salah satu jenis polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan. Pada umumnya, gejala polio paralisis akan mirip dengan polio non-paralisis pada minggu pertama setelah terinfeksi.
Namun, setelah 1 minggu, beberapa gejala khas dari polio paralisis akan mulai muncul, antara lain:
- Nyeri pada otot
- Sensasi tegang pada otot
- Kelemahan yang sangat dirasakan pada lengan dan tungkai
- Penurunan atau bahkan hilangnya refleks tubuh.
Diagnosis Polio
Untuk menegakkan diagnosis polio, dokter akan menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Dalam anamnesis, dokter akan mencari gejala-gejala yang timbul, sedangkan pemeriksaan fisik akan digunakan untuk mencari tanda-tanda penyakit seperti kaku kuduk dan kelainan refleks.
Selain itu, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan swab tenggorok, pemeriksaan feses, dan analisis cairan sistem saraf pusat juga dapat dilakukan untuk menemukan keberadaan virus polio.
Pencegahan Polio
Cara mencegah penyakit polio adalah melalui vaksinasi. Vaksinasi polio telah ditemukan sejak tahun 1957 dan merupakan salah satu metode pencegahan yang paling efektif.
Vaksinasi ini diberikan sebanyak 3 kali dengan tambahan 1 kali vaksin booster.
Anak-anak perlu divaksinasi pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan vaksin booster diberikan antara usia 4-6 tahun.***
Artikel Terkait
KLB Polio di Tiga Provinsi Indonesia: Alasan Vaksinasi adalah Langkah Penting
3 Tips Cegah Lumpuh Layu Akut Akibat Virus Polio
Kemenkes Jawab Soal Kabar Miring Vaksin Polio sebabkan lumpuh layu, Ini yang perlu disiapkan sebelum Vaksin
Sedang Alami Bintitan? Berikut Cara Mengatasi Bintitan di Mata, Ketahui Juga Penyebab dan Cara Mencegahnya
Bahaya Vape bagi Kesehatan Tubuh, Membuat Ketergantungan hingga Berisiko Kanker