• Senin, 22 Desember 2025

Bahaya Vape bagi Kesehatan Tubuh, Membuat Ketergantungan hingga Berisiko Kanker

Photo Author
- Selasa, 7 Mei 2024 | 16:00 WIB
bahaya vape bagi kesehatan tubuh (freepik/racool_studio)
bahaya vape bagi kesehatan tubuh (freepik/racool_studio)

SURATDOKTER.com - Meskipun tidak mengandung zat berbahaya seperti tar dan karbonmonoksida, rokok vape tetap memiliki risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, sehingga tidak lebih aman daripada rokok tembakau.

Vaping merupakan tindakan menghirup uap yang dihasilkan oleh rokok elektronik (e-rokok) atau perangkat sejenis.

Rokok elektrik atau Vape beroperasi dengan cara memanaskan cairan yang umumnya mengandung nikotin, pelarut, dan perasa, menghasilkan uap yang kemudian dihirup oleh pengguna.

Baca Juga: 10 Manfaat Buah Markisa yang Kaya Antioksidan, Bisa Jaga Imun Tubuh

Bahaya Vape bagi Kesehatan Tubuh

Vape mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi berbahaya. Salah satu contohnya adalah diacetyl, yang sering digunakan untuk memberikan rasa mentega pada uap.

Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang juga dikenal sebagai "popcorn lung".

Selain itu, saat cairan vape dipanaskan, proses ini dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker.

Meskipun tingkat karsinogen ini lebih rendah daripada rokok konvensional, risiko kesehatan tetap ada, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.

1. Ancaman bagi Remaja dan Penggunaan Ganda

Kemungkinan remaja mencoba vaping menjadi perhatian utama. Nikotin yang terdapat dalam cairan vape dapat menyebabkan ketergantungan dan berdampak negatif pada perkembangan otak remaja.

Penelitian juga menunjukkan bahwa remaja yang memulai dengan vaping memiliki risiko lebih tinggi untuk beralih ke rokok konvensional, yang dapat meningkatkan risiko kesehatan mereka.

2. Menimbulkan Ketergantungan

Seperti halnya rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan.

Nikotin yang terdapat dalam vape dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin dalam jumlah yang banyak, sehingga menyebabkan efek ketergantungan.

Oleh karena itu, menganggap rokok vape sebagai alternatif untuk berhenti merokok adalah tidak benar.

Bahaya vaping juga sama seperti rokok tembakau yang dapat membuat Anda semakin ketergantungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X