SURATDOKTER.COM - Hipertensi atau disebut juga dengan tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Meskipun termasuk penyakit yang mematikan tetapi masih banyak saja beredar mitos mengenai hipertensi.
Kondisi penyebab hipertensi terjadi ketika tekanan yang diberikan saat memompa darah terlalu tinggi. Kondisi tersebut mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga mengurangi aliran darah dan oksigen menuju jantung.
Kurangnya pasokan darah dan oksigen di jantung pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung. Lantas apa saja mitos dan fakta hipertensi? Simak penjelasannya!
Mitos dan Fakta Hipertensi
Baca Juga: Serangan Jantung Paling Fatal Sering Terjadi di Hari Senin, Berikut Penjelasannya
1. Tekanan Darah Tinggi ketika Tensi diatas 140/90 mm Hg
Faktanya tekanan darah melebihi 130/80 mm Hg sudah dikategorikan sebagai hipertensi.
“Meskipun tekanan darah tinggi biasanya berada pada 140/90 mm Hg tetapi batas tersebut telah berubah dalam beberapa tahun terakhir”, jelas Parveen Garg, MD, ahli jantung di keck Medicine of USC.
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dan tekanan darahnya telah mencapai 130/80 mm Hg maka dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi obat tekanan darah.
Selain itu sering juga terdapat pertanyaan jika salah satu angka saja yang tinggi.
Penjelasannya adalah “angka pada bagian atas dan bawah sama-sama berperan penting – jika salah satu dari keduanya tinggi, maka dapat dikategorikan sebagai hipertensi kemudian risiko terkena serangan jantung dan stroke meningkat”, ujar Parveen Garg.
2. Gejala Hipertensi dapat Diketahui dengan Jelas
Tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala yang spesifik. Jadi tidak akan ada efek yang terasa jika tekanan darah sudah lebih dari normal, kecuali jika tekanan darah sudah sangat tinggi.
Gejala yang akan dirasakan mungkin akan terasa ketika terjadi kerusakan setelah melewati waktu yang lama. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin dapat dilakukan untuk menjaganya tetap stabil.
3. Mengurangi Kandungan Garam dalam Makanan dapat Terbebas dari Hipertensi
Garam yang harus dikurangi bukan berasal dari garam dapur saja tetapi juga berasal dari sumber yang lainnya. Mengurangi garam dapur tidak membuat tekanan darah tinggi terkendali begitu saja.
Terdapat sumber natrium yang berasal dari makanan lain seperti makanan ringan, keju, dan daging. Mengikuti Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) merupakan cara yang tepat untuk mengontrol asupan garam.
Pola makan yang diterapkan akan memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah lemak.
4. Minum Kopi Memicu Hipertensi
Faktanya kopi tidak memberikan dampak kenaikan tekanan darah meskipun kopi mengandung kafein.
Artikel Terkait
Perbedaan Hipertensi dan Preeklamsia Saat Kehamilan
Pertolongan Pertama dan Penanganan yang Tepat saat Penderita Epilepsi Kambuh, Jangan Panik!
Manfaat Kopi untuk Kesehatan Rambut, Dapat Dicampur dengan Sampo saat Keramas Loh!
Mitos tentang Asma yang Perlu Diketahui agar Penanganan Tepat Sasaran
Cara Diet untuk Golongan Darah AB, Ada Menu Khusus!