• Senin, 22 Desember 2025

Mitos Seputar HIV/AIDS yang Perlu Diketahui: Benarkah Bisa Menular Lewat Jabat Tangan?

Photo Author
- Rabu, 14 Februari 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi Mitos seputar HIV/AIDS, apakah bisa menular lewat jabat tangan?  (freepik.com/freepik)
Ilustrasi Mitos seputar HIV/AIDS, apakah bisa menular lewat jabat tangan? (freepik.com/freepik)

3. Seks Oral Tidak Dapat Menyebarkan Virus HIV

Salah satu penularan HIV adalah lewat pertukaran cairan tubuh selama berhubungan seks anal atau vaginal. 

Hal tersebut membuat beberapa orang memercayai seks oral tidak dapat menyebarkan virus HIV. 

Pada dasarnya, seks oral memang mempunyai risiko yang lebih rendah daripada seks anal atau vaginal dalam menularkan HIV. 

Namun, perlu dipahami bahwa risiko penularan HIV melalui seks oral ini tetap ada khususnya jika penderita mempunyai sariawan di mulut atau luka di sekitar alat kelamin.

Penularan virus HIV tidak hanya berisiko tinggi pada pasangan sesama jenis, pekerja seks komersial (PSK), maupun kelompok pengguna narkoba dengan suntikan. 

Pasangan heteroseksual juga berisiko tinggi terkena penularan HIV, terlebih jika suka bergonta-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa pengaman.  

4. Penderita HIV Pasti Mengalami AIDS

Faktanya,  tidak semua penderita HIV pasti mengalami AIDS. 

Meski belum ditemukan obat yang mampu menghilangkan virus HIV seutuhnya, penderita HIV bisa mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) tertentu untuk menghalangi perkembangan virus tersebut.

Pengobatan rutin pada penderita HIV  memiliki kemungkinan kadar virus di dalam tubuhnya menjadi rendah hingga tidak terdeteksi sama sekali. 

Hal tersebut dapat membantu menghindari risiko AIDS atau komplikasi terkait lainnya.

5. Penderita HIV/AIDS Dapat Diidentifikasi secara Fisik

Salah satu mitos HIV yang beredar di masyarakat adalah penderitanya bisa dilihat lewat penampilan fisik. 

Nyatanya, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa saja tidak menunjukkan ciri-ciri atau tampilan khusus dan hanya mengeluhkan gejala awal yang mirip dengan gejala dari kondisi medis lainnya, seperti kelelahan atau demam.

6. Penderita HIV Tidak Bisa Memiliki Keturunan

Jika penderita menjalani pengobatan secara rutin dan kadar virus HIV di dalam tubuh semakin rendah, bukan tidak mungkin baginya untuk memiliki buah hati. 

Pria penderita HIV yang mempunyai kadar virus rendah mempunyai risiko yang lebih kecil untuk menularkan virus tersebut pada istri dan anaknya.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Kepribadian Skizofrenia, Ciri-ciri dan Penyebabnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Website Resmi Kementerian Kesehatan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X