• Senin, 22 Desember 2025

Apakah Pengobatan HIV/AIDS Ditanggung BPJS Kesehatan? Simak Selengkapnya Berikut

Photo Author
- Senin, 5 Februari 2024 | 09:10 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS  (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi HIV/AIDS (Pexels/Anna Shvets)

SURATDOKTER.com - Penyakit HIV/AIDS menjadi momok tersendiri di antara masyarakat. Selain karena belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkannya, penghakiman dari masyarakat membuat pengidapnya malu berobat.

Harga obatnya, yang harus dikonsumsi seumur hidup, pun terbilang mahal. Padahal, pengobatan HIV/AIDS sudah ditanggung BPJS Kesehatan.

Pengobatan untuk HIV/AIDS

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah terhadap infeksi dan penyakit lain. Jika terus dibiarkan, HIV bisa berkembang menjadi AIDS, di mana infeksi virus HIV sudah pada tahap akhir dan tubuh tidak bisa lagi melawan infeksi penyakit.

Penyakit HIV bisa ditularkan dengan mudah. Di Indonesia, penularan HIV paling banyak terjadi karena hubungan seks yang tidak aman dan penularan lewat jarum suntik narkoba.
Sampai saat ini, obat yang benar-benar bisa menyembuhkan penyakit HIV belum ditemukan.

Baca Juga: Dianggap Mematikan, Yuk Berkenalan dengan Penyakit HIV Aids

Namun untuk mencegah agar virus tidak sampai berkembang ke tahap AIDS, ODHIV (orang dengan HIV) diwajibkan untuk mengkonsumsi ARV (antiretroviral) segera setelah divonis HIV.

Mengkonsumsi ARV tidak akan menyembuhkan HIV. ARV bekerja dengan cara menyerang HIV dalam menggandakan virusnya dalam tubuh manusia, sehingga perkembangan virus HIV di dalam tubuh akan melambat.

Ada beberapa jenis ARV yang ada, di antaranya yaitu:

  1. Dolutegravir
  2. Efavirenz
  3. Nevirapine
  4. Emtricitabine-tenofovir
  5. Etravirine
  6. Lamivudine
  7. Zidovudine

Perlu diketahui jika konsumsi ARV akan menimbulkan efek samping, sehingga konsumsinya harus dalam pengawasan dokter. Selain itu, penting pula bagi ODHIV untuk mengkonsumsi ARV secara rutin sesuai jadwal tanpa melewatkannya.

Apakah Pengobatan HIV/AIDS Ditanggung BPJS Kesehatan?

Menurut sumber, harga ARV berkisar di harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Ditambah dengan efek samping yang menyertai penyakit HIV dan konsumsi ARV itu sendiri, pengobatan HIV/AIDS menjadi berat bagi kalangan tertentu.

Belum lagi, ternyata, akses untuk mendapatkan ARV terbilang sulit di Indonesia.

Maka dari itu, pemerintah melakukan upaya terhadap pencegahan, pengobatan, dan perawatan bagi pengidap HIV/AIDS. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memperluas akses ARV sampai di fasilitas kesehatan pertama, puskesmas.

Awalnya, pengobatan untuk HIV/AIDS ini hanya berlaku bagi peserta JKN BPJS Kesehatan. Jadi hanya peserta JKN (masyarakat tidak mampu) yang bisa mendapatkan pengobatan HIV/AIDS secara gratis.

Baca Juga: Penyakit HIV Mengalami Peningkatan Sebanyak 69 Persen, Ada Apa?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X