• Senin, 22 Desember 2025

Ibu Hamil Positif Gonore, apa yang Harus Dilakukan?

Photo Author
- Rabu, 10 Januari 2024 | 21:10 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil Positif Gonore (pexels/MART PRODUCTION)
Ilustrasi Ibu Hamil Positif Gonore (pexels/MART PRODUCTION)

SURATDOKTER.com Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual baik vagina, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi. Infeksi oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae menjadi penyebab penyakit ini.

Bakteri ini hidup dan berkembang di saluran reproduksi yang hangat dan lembab, seperti rahim, leher rahim, tuba falopi atau saluran tuba pada wanita.

Selain di organ reproduksi, penyakit gonore juga bisa tumbuh di saluran kencing, saluran kemih, mulut, tenggorokan, dan anus.

Baca Juga: Perbedaan Hipertensi dan Preeklamsia Saat Kehamilan

Gejala Gonore pada Kehamilan

Gonore sangat sulit didiagnosis karena penyakit ini tidak langsung menunjukkan gejala yang jelas. Pada wanita, penyakit gonore atau kencing nanah bisa menyebar ke organ reproduksi seperti rahim dan saluran tuba.

Jika kondisi ini tidak segera diobati, dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP), dengan gejala seperti nyeri perut bagian bawah dan punggung, nyeri saat berhubungan seks, pendarahan vagina, keputihan yang tidak biasa, demam, dan mual.

Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak di Tiap Trimester, Ibu Hamil Wajib Tahu!

Meski penyakit gonore umumnya terjadi pada pria, tetapi bakteri gonore bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil.

Ibu hamil yang terjangkit penyakit gonore seringkali tidak menyadarinya karena gejala penyakit gonore mirip dengan gejala kehamilan pada umumnya, seperti keputihan, pendarahan atau bercak, demam, dan sakit perut.

Namun, jika infeksi gonore saat hamil tidak segera diobati, maka dapat membahayakan kehamilan dan kesehatan janin.

Bahaya Gonore pada Kehamilan

Gonore pada ibu hamil yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, antara lain:

  • Penyakit radang panggul
  • Keguguran
  • Kelahiran prematur
  • Infeksi cairan ketuban
  • Ketuban pecah dini
  • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) 

Selain itu, jika infeksi gonore tidak diobati dengan baik, hal ini dapat membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan meningkatkan risiko infeksi rahim pasca melahirkan.

Bakteri gonore tidak hanya membahayakan kehamilan, tapi juga bisa menular ke bayi saat proses kelahiran. Hal ini terjadi ketika mata bayi terkena cairan vagina yang mengandung gonore.

Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan pada selaput mata bayi (Gonococcal conjunctivitis). Gonococcal conjunctivitis atau dikenal dengan sebagai gonococcal ophthalmia neonatorum, menyerang bayi baru lahir/bayi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: tiktok.com/@dokterhmd

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X