SURATDOKTER.com - Beberapa waktu yang lalu, publik sempat dihebohkan oleh berita bahwa anak kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, yaitu Rayyanza alias Cipung, dilarikan ke rumah pasca mengalami demam tinggi dan radang paru-paru akibat infeksi adenovirus.

Apa sebenarnya adenovirus ini? Seberapa berbahayanya infeksi akibat adenovirus? Seperti apa gejala dan bagaimana mengobatinya?

Pada artikel ini, kita akan coba jawab semua pertanyaan terkait adenovirus tersebut.

Apa itu Adenovirus?

Adenovirus adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi ringan hingga berat di berbagai bagian tubuh Anda, namun biasanya paling sering memengaruhi sistem pernapasan Anda.

Virus ini mampu menginfeksi manusia maupun hewan.

Infeksi adenovirus dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu atau pilek.

Kebanyakan infeksi adenovirus bersifat ringan dan hanya membutuhkan pengobatan untuk meredakan gejala.

Baca Juga: Hati-hati Ribuan Warga India Masuk Bali, Apakah Aman dari Virus Nipah?

Gejala Infeksi Akibat Adenovirus

Gejala infeksi adenovirus dapat bervariasi, tergantung pada lokasi bagian tubuh yang terinfeksi.

Beberapa gejala umum yang dapat timbul adalah:

• Demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini menunjukkan infeksi pada saluran pernapasan atas (ISPA).
• Mata merah, nyeri, terasa mengganjal, sensitif terhadap cahaya, kekeruhan pada kornea, dan gangguan penglihatan. Gejala ini menunjukkan infeksi pada mata (konjungtivitis).
• Batuk berdahak, lemas, sesak napas, demam ringan dan menggigil, dan rasa tidak nyaman di dada. Gejala ini menunjukkan infeksi pada paru-paru (bronkitis atau pneumonia).
• Mual, muntah, kram perut, dan diare. Gejala ini menunjukkan infeksi pada saluran pencernaan (gastroenteritis).

Pada sebagian besar kasus, infeksi adenovirus bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi adenovirus dapat menyebabkan komplikasi yang serius, bahkan fatal.

Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala berlangsung lama atau mengganggu aktivitas.

Baca Juga: Kasus ISPA di Jakarta yang Semakin Meningkat Pasca-Pandemi Jadi Perhatian Dunia, Begini Cara Pencegahannya