• Senin, 22 Desember 2025

Ilmuwan Mengumpulkan Virus Jenis Baru dari Palung Mariana, Begini Penampakannya

Photo Author
- Kamis, 21 September 2023 | 15:30 WIB
Ilmuwan Mengumpulkan Virus Jenis Baru dari Palung Laut Mariana (SuratDokter.com/AdobeStock)
Ilmuwan Mengumpulkan Virus Jenis Baru dari Palung Laut Mariana (SuratDokter.com/AdobeStock)

SURATDOKTER.COM - Para ilmuwan telah menemukan virus laut baru yang hidup di kedalaman menakjubkan yaitu 8.900 meter (kira-kira 5,5 mil) di bawah permukaan laut.

Penemuan ini menjadikannya sebagai virus fag terisolasi terdalam yang pernah ditemukan di lautan global, lapor sebuah studi baru.

Penemuan langka ini dapat menjelaskan ekosistem mikroba yang bersembunyi di dasar laut terdalam, yang dikenal sebagai zona “hadal”, yang memainkan peran penting dalam iklim global dan siklus karbon.

Baca Juga: Stres Selama Kehamilan: Ketahui Bagaimana Hal Ini Dapat Berdampak Buruk Pada Bayi Anda

Virus ini diidentifikasi dalam sedimen yang diangkat dari Palung Mariana, sebuah formasi luas di Samudra Pasifik yang menampung jurang terdalam di Bumi.

Virus ini termasuk dalam keluarga baru yang disebut “siphovirus,” yang dikenal sebagai Suviridae, yang hanya menginfeksi bakteri dan tidak dapat menggunakan manusia sebagai inang.

Virus yang hidup dan bereplikasi pada inang bakteri dikenal sebagai bakteriofag, dan virus ini terdapat di mana-mana di setiap ekosistem di Bumi—termasuk Palung Mariana.

Baca Juga: Punya Bayi yang Lahir Dengan Berat Badan Rendah? Inilah 10 Tips Untuk Menambah Bobot Bayi Prematur

Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan bakteriofag di kedalaman hingga 8.636 meter di dalam parit, meskipun sifat virus ini sebagian besar masih belum diketahui.

Kini, para ilmuwan yang dipimpin oleh Yue Su, seorang peneliti di Ocean University of China di Qingdao, melaporkan penemuan bakteriofag baru dalam sampel parit yang diambil pada kedalaman 8.900 meter, yaitu sekitar 260 meter (800 kaki) lebih dalam dari sebelumnya.

Para ilmuwan melaporkan bahwa fag, yang dikenal sebagai vB_HmeY_H4907, adalah “fag terdalam yang pernah diisolasi hingga saat ini” dan “mewakili keluarga virus baru yang berlimpah di lautan,” menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Rabu di Microbiology Spectrum.

Baca Juga: Punya Bayi yang Lahir Dengan Berat Badan Rendah? Inilah 10 Tips Untuk Menambah Bobot Bayi Prematur

“Kami adalah ahli virologi kelautan, dan fokus utama tim peneliti kami terletak pada penyelidikan struktur komunitas, keanekaragaman, pola distribusi, mekanisme pengaturan, dan peran ekologis virus dan inangnya di berbagai habitat laut, seperti wilayah kutub dan laut dalam,” kata Su dan dua rekan penulisnya, Min Wang dan Yantao Liang, melalui email ke Motherboard.

“Bakteri inang diisolasi dari sedimen Palung Mariana oleh tim kolaborator kami Yu-Zhong Zhang,” lanjut para peneliti.

“Tim peneliti mereka telah mengeksplorasi kehidupan mikroba di berbagai lingkungan ekstrem, termasuk Palung Mariana, sementara kami fokus pada virus. Mengingat sifat unik dari parit tersebut, kemungkinan mengisolasi virus menggunakan metode infeksi konvensional cukup rendah. Jadi kami memutuskan untuk menggunakan metode induksi”—yang merupakan metode khusus deteksi fag—”untuk mengisolasi fag dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.”

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Menjauhkan Diri Dari Penyakit Jantung!

Pendekatan ini membuahkan hasil yang menarik, karena tim menemukan fag baru yang menginfeksi spesies bakteri dalam keluarga bakteri Halomonas, yang telah beradaptasi dengan berbagai lingkungan hadal dalam mulai dari dasar laut Antartika hingga ventilasi hidrotermal laut dalam.

Bakteri ini “banyak digunakan dalam biologi sintetik karena anggota Halomonas terkenal dengan kapasitasnya dalam memecah hidrokarbon minyak bumi, tumbuh subur di lingkungan dengan konsentrasi garam tinggi dan pH basa, serta toleransi tinggi terhadap kontaminasi,” kata tim tersebut dalam penelitian tersebut.

“Hal ini juga melimpah di Palung Mariana, menunjukkan bahwa hal ini mungkin memainkan peran penting dalam lingkungan hadal. Meskipun signifikansinya, sangat sedikit yang diketahui tentang virus yang menginfeksi Halomonas, dan sejauh ini hanya dua fag yang dipublikasikan dalam kumpulan data Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI).”

Baca Juga: Penyakit Stroke: Pengertian, Gejala dan cara Mencegahnya

Kini, tim telah menambah hitungan menjadi tiga dengan identifikasi vB_HmeY_H4907.

Para peneliti dapat melakukan analisis genom terhadap fag tersebut, yang menunjukkan bahwa fag tersebut memiliki strategi hidup “lisogenik” di mana ia menggabungkan genomnya sendiri ke dalam genom inang, dan menginfeksinya dari dalam sel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fajar Febrian

Sumber: vice.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X