• Senin, 22 Desember 2025

Stres Selama Kehamilan: Ketahui Bagaimana Hal Ini Dapat Berdampak Buruk Pada Bayi Anda

Photo Author
- Kamis, 21 September 2023 | 08:30 WIB
Tanda atau gejala hamil muda (unsplash.com/Ashton Mullins) - suratdokter.com
Tanda atau gejala hamil muda (unsplash.com/Ashton Mullins) - suratdokter.com



SURATDOKTER.COM - Stres selama kehamilan tidak hanya berdampak pada kesehatan Anda sendiri namun juga bayi Anda.

Kehamilan adalah periode yang sangat transformatif dalam kehidupan seorang wanita, ditandai dengan kegembiraan dan kecemasan.

Penting bagi ibu hamil untuk memprioritaskan kesejahteraan emosionalnya.

Baca Juga: Bayi Prematur Membutuhkan Perawatan Ekstra! Ingatlah 5 Tips Ini

Penelitian menunjukkan bahwa stres yang dialami ibu selama kehamilan berpotensi berdampak pada tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Dr Sakshi Goel, Konsultan Senior, MBBS, MS Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Anak Madhukar Rainbow, Delhi, mengungkapkan bahwa stres selama kehamilan adalah salah satu penyebab paling umum di balik kelahiran prematur dan bahkan berat badan lahir rendah.


Stres selama kehamilan

Saat ibu hamil mengalami stres, tubuhnya melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Meskipun hormon-hormon ini dapat membantu dalam situasi tertentu, stres kronis selama kehamilan dapat menyebabkan kelebihan zat-zat tersebut melewati penghalang plasenta.

Baca Juga: 5 Tips yang Harus Anda Lakukan Agar si Kecil Tetap Hangat dan Nyaman Selama Musim Dingin

Tingginya kadar hormon stres di dalam rahim dapat mengganggu keseimbangan janin yang sedang berkembang, sehingga berpotensi mempengaruhi perkembangan neurologis dan fisiologisnya.

Efek samping stres saat hamil pada bayi

Berikut 3 pengaruh stres ibu terhadap janinnya:

1. Dampak terhadap perkembangan otak

Penelitian menunjukkan bahwa stres pada ibu dapat berdampak negatif pada perkembangan otak janin.

Otak yang sedang berkembang sangat sensitif terhadap hormon stres, dan paparan kortisol tingkat tinggi dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak.

Dr Goel berkata, “Paparan hormon stres dalam waktu lama dapat menghambat pembentukan struktur dan koneksi penting otak, sehingga menimbulkan konsekuensi jangka panjang pada fungsi kognitif, emosional, dan perilaku anak.”

Baca Juga: Penggunaan Popok Dalam Waktu Lama Punya Efek Samping yang Berbahaya Bagi Bayi Lho, Ini Alasannya

2. Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah

Salah satu dampak paling signifikan dari stres ibu terhadap bayi dalam kandungan adalah berat badan lahir rendah.

Dr Goel mengatakan, “Stres selama kehamilan adalah salah satu penyebab utama berat badan lahir rendah. Berat badan lahir rendah meningkatkan kemungkinan keterlambatan perkembangan, komplikasi saat lahir, dan masalah kesehatan di kemudian hari. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.”

3. Dampaknya terhadap kesehatan emosional anak

Stres yang dialami ibu selama kehamilan dapat berdampak pada janin dalam berbagai cara, termasuk secara mental dan emosional.

Dr Goel berkata, “Kesehatan emosional anak juga mungkin dipengaruhi oleh stres ibu. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang stres mungkin lebih rentan mengalami kecemasan, depresi, dan masalah perilaku di kemudian hari.” oleh karena itu, mengelola stres selama kehamilan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi ibu dan bayi yang belum lahir.

Baca Juga: Menyusui Dengan Puting yang Rata? Ini 7 Tips Untuk Membantu Menyusu Dengan Benar

Bagaimana cara mengelola stres saat hamil?

Mengelola stres selama kehamilan sangat penting untuk kesejahteraan ibu dan bayinya. Berikut 7 tips untuk membantu meredakan stres:

1. Prioritaskan perawatan diri. Libatkan diri Anda dalam aktivitas yang mendatangkan kegembiraan dan relaksasi.
2. Tetap aktif secara fisik. Olahraga teratur dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood.
3. Carilah dukungan. Bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional tentang perasaan Anda.
4. Meditasi atau latihan pernapasan dalam bisa menenangkan pikiran.
5. Pertahankan pola makan seimbang. Makanlah makanan bergizi untuk menunjang kesehatan Anda.
6. Istirahat yang cukup. Pastikan tidur yang cukup untuk meremajakan tubuh dan pikiran.
7. Batasi paparan terhadap stresor. Hindari pemicu yang tidak perlu dan fokuslah pada pengalaman positif. ***


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Febrian

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X