Penyebaran Adenovirus
Adenovirus sangat menular dan dapat menyebar melalui beberapa cara, yaitu:
- Menghirup percikan ludah (droplets) dari orang yang terinfeksi ketika bersin atau batuk. Droplets ini mengandung partikel virus yang dapat masuk ke saluran pernapasan atau mata orang lain.
- Menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan. Virus ini dapat bertahan hidup di luar tubuh selama beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada kondisi lingkungan.
- Menyentuh feses atau air kencing dari orang atau hewan yang terinfeksi, misalnya saat mengganti popok atau membersihkan kandang. Virus ini dapat menyebar melalui saluran pencernaan dan menyebabkan gastroenteritis atau diare.
- Berbagi alat makan, minum, atau sikat gigi dengan orang yang terinfeksi. Virus ini dapat menular melalui air liur atau kontak langsung dengan lendir mulut orang yang terinfeksi.
- Berenang di kolam renang atau danau yang tercemar oleh virus. Virus ini dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi feses atau air kencing orang atau hewan yang terinfeksi. Virus ini dapat menyebabkan infeksi mata, telinga, atau kulit pada orang yang berenang di air tersebut.
Baca Juga: Kenali Virus Nipah yang Pertama Kali Muncul di Malaysia
Bagaimana Mencegah Penularan Adenovirus?
Untuk mencegah penularan adenovirus, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin dan benar, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil atau besar, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum;
- menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau menunjukkan gejala infeksi adenovirus;
- menutup area hidung dan mulut saat bersin dan batuk menggunakan tisu, sapu tangan, atau siku bagian dalam;
- membersihkan dan mendesinfeksi benda-benda atau permukaan yang sering disentuh dengan cairan pemutih (bleach) atau alkohol 70%;
- menggunakan masker wajah saat berada di tempat umum atau ramai;
- menghindari berbagi alat makan, minum, atau sikat gigi dengan orang lain; serta
- menghindari berenang di kolam renang atau danau yang tidak bersih atau tidak diklorinasi.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk mendiagnosis infeksi adenovirus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel darah, ludah, feses, air kencing, atau cairan mata dari pasien untuk diperiksa di laboratorium.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti rontgen dada, CT scan, MRI, atau biopsi jaringan untuk mengetahui seberapa luas penyebaran virus.
Baca Juga: 4 Tips Penting dalam Mengatasi Infeksi Gigi Setelah Pencabutan
Pengobatan Infeksi Akibat Adenovirus
Untuk mengobati infeksi adenovirus, dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan gejala yang dialami pasien.
Obat-obatan tersebut antara lain:
- obat penurun demam dan pereda nyeri (antipiretik dan analgesik), seperti parasetamol atau ibuprofen;
- obat pereda batuk (antitusif), seperti dekstrometorfan atau kodein;
- obat pelega hidung (dekongestan), seperti pseudoefedrin dan fenilefrin;
- obat anti-muntah (antiemetik), seperti metoclopramide atau ondansetron;
- obat anti-diare (antidiare), seperti loperamide atau kaolin-pektin; dan
- obat tetes mata (oftalmik), seperti tetrasiklin atau kloramfenikol.
Pada kasus yang berat, dokter dapat memberikan obat antivirus, seperti cidofovir atau bri cidofovir, yang dapat menghambat replikasi virus.
Namun, obat-obat ini memiliki efek samping yang serius, seperti kerusakan ginjal dan penurunan jumlah sel darah putih.
Oleh karena itu, obat-obat ini hanya digunakan sebagai pilihan terakhir dan dengan pemantauan ketat.
Kesimpulan
Gejala infeksi adenovirus yang mirip dengan flu biasa bisa membuat penderitanya lengah.
Demi menjaga keselamatan, sebaiknya segera periksakan ke dokter apabila gejala yang muncul semakin parah dan tak kunjung hilang pasca pengobatan mandiri selama beberapa hari.
Selain itu, selalu jaga kebersihan diri dan ruangan yang sering Anda tempati, terutama setelah beraktivitas di luar rumah, agar terhindar dari penularan.
Demikian penjelasan tentang adenovirus. Semoga bermanfaat.***
Artikel Terkait
Penyanyi Ikonik Madonna Melawan Infeksi Bakteri yang Berbahaya
Viral Gara-gara Cipung, Inilah Ikan Shishamo yang Kaya Nutrisi
Apa Itu ISPA, Infeksi Saluran Pernapasan Akut dan Gejalanya
Ilmuwan Mengumpulkan Virus Jenis Baru dari Palung Mariana, Begini Penampakannya
Hati-hati Ribuan Warga India Masuk Bali, Apakah Aman dari Virus Nipah?