SURATDOKTER.com - Bayi terlihat ceria pagi ini. Ia tertawa kecil saat digendong, tak sadar bahwa tubuh mungilnya sedang menerima perlindungan jangka panjang lewat sebuah suntikan vaksin.
Namanya PCV, singkatan dari Pneumococcal Conjugate Vaccine. Meski mungkin belum sepopuler vaksin lain seperti DPT atau MMR, vaksin PCV memegang peran penting dalam melindungi si kecil dari penyakit serius yang bisa mengancam jiwa.
Virus bukan satu-satunya ancaman dalam dunia kesehatan. Salah satu bakteri yang patut diwaspadai adalah Streptococcus pneumoniae, karena tanpa disadari bisa memicu beragam infeksi serius. Inilah sebabnya vaksin PCV menjadi pilihan penting yang sebaiknya dipikirkan oleh para orang tua.
Baca Juga: Mengenal Vaksin DBD: Perlindungan Baru dari Ancaman Nyamuk Pembawa Demam Berdarah
Apa Itu Vaksin PCV?
Vaksin PCV dirancang khusus untuk melawan bakteri pneumokokus. Bakteri ini bisa menyerang tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari yang tergolong ringan seperti otitis media (infeksi telinga tengah), hingga yang serius seperti pneumonia, meningitis, dan sepsis.
Penyakit-penyakit ini lebih rentan menyerang bayi, anak kecil, lansia, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah. Infeksi pneumokokus merupakan salah satu penyebab utama kematian pada balita di berbagai negara, termasuk Indonesia, terutama karena pneumonia.
Bagaimana Cara Kerja Vaksin Ini?
Vaksin PCV tidak bekerja dengan menyerang bakteri langsung. Alih-alih, vaksin ini memperkenalkan bagian kecil dari bakteri (yang sudah dilemahkan) ke dalam tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh bisa belajar mengenali dan melawannya.
Ketika tubuh kembali terpapar bakteri sesungguhnya, sistem imun sudah siap bertindak cepat sebelum infeksi menyebar.
Siapa yang Perlu Divaksin?
Target utama dari vaksin ini adalah bayi dan balita. Vaksin ini sebaiknya diberikan mulai usia 2 bulan, lalu dilanjutkan pada usia 4 dan 6 bulan, serta satu dosis penguat saat anak berusia 12 hingga 15 bulan.
Namun, vaksin ini juga bermanfaat bagi kelompok usia lain, seperti orang tua lanjut usia atau pasien dengan gangguan imunitas.
Beberapa negara maju sudah memasukkan vaksin PCV ke dalam program imunisasi nasional secara gratis, karena terbukti menurunkan angka rawat inap dan kematian akibat pneumonia secara signifikan.
Artikel Terkait
Bangkitkan Daya Tahan Tubuh: Cara Cerdas Menguatkan Imun Tanpa Ribet
Perlukah Suntik Imun Booster di Klinik? Ini Fakta dan Pertimbangannya
Bolehkah Penderita Penyakit Ginjal atau Hati Mendapatkan Suntikan atau Infus Imun Booster?
Mengenal Vaksin DBD: Perlindungan Baru dari Ancaman Nyamuk Pembawa Demam Berdarah
Kenali Vaksin HPV: Perlindungan Kecil untuk Masalah Besar