SURATDOKTER.com- Pernahkah Anda berpikir untuk meminum obat yang sebenarnya diperuntukkan bagi hewan? Kedengarannya gila, tapi ini benar-benar terjadi! Beberapa waktu terakhir, fenomena penggunaan obat hewan oleh manusia kembali menjadi perbincangan hangat.
Salah satu yang paling kontroversial adalah ivermectin, obat yang sebenarnya ditujukan untuk mengobati parasit pada hewan, namun kini banyak dikonsumsi manusia untuk berbagai tujuan.
Yang lebih mengejutkan, ini bukan pertama kalinya! Dari kepercayaan bahwa obat flu hewan lebih ampuh hingga keyakinan bahwa obat tertentu bisa menyembuhkan penyakit mematikan, tren ini terus berulang. Namun, seberapa amankah sebenarnya? Apakah ini inovasi yang diremehkan, atau justru bom waktu bagi kesehatan manusia?
Dari Peternakan ke Meja Dapur: Kok Bisa?
Penggunaan obat hewan oleh manusia bukanlah hal baru. Pada masa lalu, banyak orang di daerah terpencil menggunakan obat ternak sebagai alternatif karena sulit mendapatkan obat manusia. Namun, yang terjadi belakangan ini lebih dari sekadar keterbatasan akses.
Ivermectin, misalnya, awalnya populer sebagai obat cacing pada ternak. Tapi kemudian, klaim bahwa obat ini bisa mengobati penyakit lain, termasuk infeksi virus, menyebar luas di media sosial. Hasilnya? Banyak orang mulai menggunakannya tanpa panduan medis yang jelas.
Baca Juga: Sering Alami Flu? Berikut Rekomendasi Obat Flu Alami yang Dapat Anda Coba untuk Mengatasinya
Tak hanya ivermectin, beberapa obat flu hewan juga mulai dicoba manusia. Alasannya? Murah, mudah didapat, dan dipercaya lebih ampuh. Beberapa pengguna bahkan bersaksi bahwa mereka merasa lebih cepat sembuh dibandingkan dengan obat biasa. Tapi, apakah benar sesederhana itu?
Efek Samping yang Tak Banyak Diketahui
Meminum obat hewan bukan hanya soal "apakah ini bekerja atau tidak". Ada alasan mengapa obat hewan dan obat manusia dibedakan. Dosis, komposisi, dan cara kerja dalam tubuh manusia berbeda dengan hewan.
Beberapa efek samping yang sudah pernah dilaporkan akibat konsumsi obat hewan oleh manusia antara lain:
✔ Mual dan muntah hebat – karena dosis yang tidak sesuai
✔ Kerusakan hati dan ginjal – akibat kandungan zat tambahan yang tidak diperuntukkan bagi manusia
✔ Reaksi alergi parah – yang bisa berujung pada syok anafilaktik
✔ Gangguan saraf – termasuk pusing, kehilangan kesadaran, hingga koma dalam kasus ekstrem
Kasus terparah? Keracunan yang berujung kematian. Sejumlah laporan dari berbagai negara mencatat orang-orang yang mengalami efek serius akibat mencoba obat hewan untuk diri sendiri.
Mengapa Masih Banyak yang Percaya?
Jika begitu berbahaya, mengapa masih banyak orang yang percaya? Ada beberapa faktor utama:
Baca Juga: Menonton Penyembelihan Hewan Kurban Bisa Berdampak pada Psikologis Anak, Hati-Hati Ayah Bunda
✅ Disinformasi di media sosial – Klaim bahwa obat tertentu ampuh tanpa bukti ilmiah menyebar dengan cepat.
✅ Keterbatasan akses obat manusia – Di beberapa negara, obat hewan lebih murah dan lebih mudah didapat.
✅ Kepercayaan pada "pengobatan alternatif" – Beberapa orang merasa obat hewan adalah "rahasia tersembunyi" yang tidak diakui oleh medis.
✅ Efek plasebo – Sebagian orang merasa lebih baik setelah mengonsumsinya, meskipun itu hanya sugesti.
Yang lebih berbahaya, banyak orang membeli obat-obatan ini tanpa memahami dosis yang tepat. Sementara dokter hewan tahu cara menyesuaikan dosis untuk hewan, manusia yang mengonsumsinya sering kali hanya mengira-ngira, yang bisa berujung fatal.
Artikel Terkait
Kartika Putri Idap Autoimun hingga Wajah dan Bibirnya Melepuh Akibat Alergi Obat Painkiller, Inilah Bahaya Obat Anti Nyeri
Sering Alami Flu? Berikut Rekomendasi Obat Flu Alami yang Dapat Anda Coba untuk Mengatasinya
Jelang Idul Adha, Ini Tips Memilih Hewan Kurban! Cek 4 Syarat Ini !
Menonton Penyembelihan Hewan Kurban Bisa Berdampak pada Psikologis Anak, Hati-Hati Ayah Bunda
Pakar Ingatkan Sering Mengkonsumsi Hewan Ternak Bisa Membuat Tubuh Kebal Antibiotik!