- Meningkatkan aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, jogging dan olahraga lainya
- Melakukan aktivitas makan siang dengan membeli makanan di kantin kantor, mengurangi kegiatan di tempat duduk melakukan jalan kaki kekantin.
- Memilih menggunakan tangga dari pada lift, lift bisa digunakan saat opsi darurat saja.
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi, menghindari makanan junkfood.
- Bersosialisasi agar ada kegiatan baru dengan rekan kerja lainya.
- Medical check up untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Baca Juga: Benarkah Cacar Air Penyakit Sekali Seumur Hidup? Ini Faktanya!
Dampak Sedentary Lifestyle
Sedentary lifestyle yang berarti minim untuk melakukan aktivitas fisik sehingga bisa menimbulkan penumpukan lemak di dalam tubuh.
Disebabkan karena kurangnya aktivitas bergerak sehingga kalori di dalam tubuh tidak mudah terbakar.
Kurang tidur juga menyebabkan meningkatnya hormon ghrelin yang dapat memicu nafsu makan di malam hari.
Membuat semakin banyak makanan yang masuk tanpa ada aktivitas fisik yang mengimbangi.
Penumpukan lemak ini yang membuat tubuh bisa menjadi obesitas. Sedentary lifestyle bisa mengurangi semangat kerja. Bertambah biaya kesehatan untuk perawatan dan membeli obat- obatan.***
Artikel Terkait
Apa itu Penyakit Arteri Perifer (PAP)? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
Apakah Daging Beku Boleh Dicuci? Ini Cara Aman untuk Mencairkannya
Resep Istimewa Olahan Daging Sapi dan Kambing Saat Hari Raya Idul Adha
Kisah Bu Runiti Berangkat Haji Seorang Diri, Karena Suami Meninggal Akibat Gagal Jantung di Embarkasi
Hindari Menolong yang Endingnya Memperparah Korban Kecelakaan, Pahami Prosedur Pertolongan Pertama Berikut