• Senin, 22 Desember 2025

Ozempic, Obat Diabetes yang Sering Dipakai Untuk Diet

Photo Author
- Jumat, 2 Februari 2024 | 07:00 WIB
Obat Ozempic  (canva.com/imyskin)
Obat Ozempic (canva.com/imyskin)

SURATDOKTER.com - Fenomena penggunaan obat Ozempic untuk diet sudah menjadi tren di berbagai negara, termasuk Indonesia. Obat ini awalnya disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada tahun 2020 untuk mengobati diabetes tipe 2.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Ozempic juga dikenal sebagai obat penurun berat badan yang populer, terutama di kalangan selebriti dan influencer media sosial. Ozempic mengandung senyawa semaglutide yang bekerja dengan cara mengikat reseptor hormon GLP-1 di usus halus.

Hormon GLP-1 berperan dalam mengatur nafsu makan dan pencernaan. Ozempic membantu mengurangi nafsu makan, memperlambat pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.

Penelitian menunjukkan bahwa Ozempic dapat membantu orang dewasa yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan menurunkan hingga 10 hingga 15 persen per tahun. Ini menjadikannya salah satu obat diet paling efektif yang tersedia saat ini.

Baca Juga: Manfaat Real Food: Makanan Asli Tanpa Diolah, Tak Hanya untuk Diet!

Apa Itu Obat Ozempic?

Ozempic adalah obat antidiabetik yang membantu penderita diabetes tipe 2 mengontrol kadar gula darahnya. Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan seminggu sekali. Ozempic atau semaglutide adalah obat antidiabetik golongan glukagon-like peptida-1 agonis (GLP-1).

GLP-1 adalah hormon yang diproduksi di saluran pencernaan setelah makan. GLP-1 menginduksi pelepasan insulin dari pankreas, menghambat pelepasan glukagon, dan memperlambat pengosongan lambung.

GLP-1 juga dapat berinteraksi dengan bagian otak yang mengurangi nafsu makan dan memberi tahu tubuh seberapa kenyang rasanya. Ozempic bekerja dengan meningkatkan kadar GLP-1 dalam darah, menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Berikut adalah kandungan Ozempic:

  1. Semaglutide 0,25 mg/mL
  2. Mannitol Propylenglykol
  3. Asam sulfat
  4. Air untuk injeksi

Ozempic tersedia dalam bentuk larutan injeksi yang disuntikkan sekali seminggu ke perut, paha, atau lengan.

Hubungan Konsumsi Obat Ozempic dengan Diet

Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa orang dewasa dengan masalah obesitas serius yang mengonsumsi Ozempic selama 68 minggu mampu menurunkan hingga 12,4% berat badan mereka. Tidak seperti dengan mereka yang hanya mengonsumsi plasebo yang hanya berkurang 2,4%.

Jadi Ozempic sebenarnya adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes, namun ternyata juga memiliki efek samping positif yaitu penurunan berat badan. Hal ini akan membuat perut Anda terasa kenyang lebih lama, sehingga otomatis mengurangi godaan untuk ngemil atau mengonsumsi camilan tidak sehat di tengah malam.

Efeknya seperti mengirimkan sinyal ke otak untuk menekan nafsu makan, sehingga berat badan turun dengan cepat!

Ozempic cocok jadi obat diet karena:

  1. Peningkatan sekresi insulin memungkinkan tubuh menggunakan gula darah untuk energi.
  2. Anda cenderung makan lebih sedikit karena nafsu makan berkurang.
  3. Memperlambat pengosongan perut sehingga merasa kenyang lebih lama.

Namun obat ini juga memiliki efek samping sebagai berikut: Mual, Muntah, Diare, Sembelit, Sakit kepala, Kelelahan, Sakit perut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Twitter/strategibisnis, Allhealth.pro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X