SURAT DOKTER -Seorang pria AS meninggal dunia 40 hari setelah menerima transplantasi jantung babi
Menurut Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, jantung pria tersebut tampak sehat pada bulan pertama namun mulai menunjukkan tanda-tanda penolakan dalam beberapa hari terakhir.
Dilansir dari Berbagai Sumber, orang kedua yang menerima transplantasi jantung dari babi tersebut meninggal 40 hari setelah operasi yang sangat eksperimental itu.
Baca Juga: Tips Memilih Galon yang Aman dari BPA, Kenali 7 Kode Plastik pada Kemasan!
Lawrence Faucette, 58, sekarat karena gagal jantung ketika dia menerima jantung babi yang dimodifikasi secara genetik pada tanggal 20 September.
Menurut Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, jantungnya tampak sehat pada bulan pertama tetapi mulai menunjukkan tanda-tanda penolakan dalam beberapa hari terakhir.
Dia hanya mampu bertahan hidup selama hampir enam minggu setelah operasi dan meninggal pada hari Senin, 30 Oktober 2023.
Baca Juga: Sakit Pinggang: Penyebab dan Cara Mengobatinya
''Tn. Faucette telah membuat kemajuan signifikan setelah operasinya, melakukan terapi fisik, menghabiskan waktu bersama anggota keluarga, dan bermain kartu dengan istrinya, Ann. Dalam beberapa hari terakhir, jantungnya mulai menunjukkan tanda-tanda penolakan. Ini merupakan tantangan paling signifikan dalam transplantasi tradisional yang melibatkan organ manusia juga. Meskipun tim medis berupaya semaksimal mungkin, Faucette akhirnya meninggal pada tanggal 30 Oktober,'' sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh rumah sakit.
Mr Faucette adalah seorang veteran Angkatan Laut dan pensiunan teknisi laboratorium di Institut Kesehatan Nasional.
Dia ditolak untuk menjalani transplantasi jantung tradisional karena masalah kesehatan lainnya ketika dia datang ke rumah sakit Maryland.
Baca Juga: Penyebab Gangguan Mental yang Sering Terjadi Pada Remaja dan Cara Mengatasinya
Tanpa transplantasi eksperimental, ayah dua anak ini hampir pasti menghadapi gagal jantung.
Istri Faucette, Ann, mengatakan suaminya ''tahu waktunya bersama kami singkat dan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk berbuat demi orang lain. Dia tidak pernah membayangkan dia akan bertahan selama dia melakukannya.”
''Harapan terakhir Faucette adalah agar kami memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang telah kami pelajari dari pengalaman kami, sehingga orang lain dapat dijamin mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan jantung baru ketika organ manusia tidak tersedia. Dia kemudian mengatakan kepada tim dokter dan perawat yang berkumpul di sekelilingnya bahwa dia mencintai kami. Kami akan sangat merindukannya,'' kata Dr. Bartley Griffith, direktur klinis Program Xenotransplantasi Jantung di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.
Apa itu Transplantasi Jantung Babi
Transplantasi organ hewan ke manusia, yang disebut xenotransplantasi, dapat menjadi solusi terhadap kekurangan donasi organ manusia yang kronis.
Namun, prosedur ini merupakan tantangan karena sistem kekebalan pasien menyerang organ asing. Para ilmuwan berharap bahwa rekayasa genetika bagian-bagian tubuh babi agar lebih mirip organ manusia akan berhasil.
Tim dari RS Maryland di Amerika Serikat pada tahun lalu juga telah melakukan transplantasi jantung pertama di dunia dari babi hasil rekayasa genetika ke manusia lain.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Terus Bertambah, Cegah Diri Tertular dengan Cara Berikut
Dan pria itu juga meninggal dua bulan setelah transplantasi.
Artikel Terkait
Waspadai Penyakit Tenosinovitis yang Bisa Menyerang Siapa Saja
Sakit Pinggang: Penyebab dan Cara Mengobatinya
Penyebab Gangguan Mental yang Sering Terjadi Pada Remaja dan Cara Mengatasinya
Bagaimana Cara Konsultasi ke Psikiater Pakai BPJS Kesehatan? Yuk Perhatikan Persyaratannya!
Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Ternyata Berbahaya, Bagaimana Bisa?