Dari sisi kesehatan masyarakat, kejadian ini juga menyoroti pentingnya edukasi tentang keselamatan perairan dan pelatihan dasar pertolongan pertama dalam kondisi darurat.
Mahasiswa yang akan mengikuti program pengabdian ke wilayah-wilayah tertentu sebaiknya dibekali dengan keterampilan survival, penanganan darurat medis, serta informasi cuaca dan geografis daerah tujuan.
Kesiapsiagaan semacam ini bukan hanya melindungi peserta KKN, tetapi juga meningkatkan kualitas program secara menyeluruh.
Pihak kampus dan penyelenggara program KKN diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh terkait prosedur keselamatan, khususnya pada aspek transportasi dan penilaian risiko wilayah.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait menjadi kunci untuk memastikan kegiatan pengabdian masyarakat dapat berjalan dengan aman, tanpa mengorbankan nyawa.
Kepergian Septian dan Bagus menjadi kehilangan besar bagi dunia pendidikan dan pengabdian di Indonesia. Meski begitu, semangat mereka dalam memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat menjadi warisan yang patut dikenang dan dilanjutkan oleh generasi berikutnya.***
Artikel Terkait
BPJS Kesehatan BPI Tiba-Tiba Dinonaktifkan. Ini Penjelasannya
1.1Juta Peserta BPJS PBI Di Jawa Tengah Dinonaktifkan
84.805 Peserta BPJS PBI di Bandung Barat Dinonaktifkan
Kabar Duka: Pedangdut Senior Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
BPJS dan DPRD Surabaya Luruskan Simpang Siur Mengenai 144 Penyakit