SURATDOKTER.com - Kabar duka datang dari dunia pendidikan tinggi Indonesia. Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, dilaporkan meninggal dunia akibat insiden kapal terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara, pada Selasa, 1 Juli 2025 sekitar pukul 15.28 WIT.
Kejadian tersebut terjadi saat keduanya menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), sebuah bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Kecelakaan tersebut menyisakan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga korban, namun juga bagi sivitas akademika UGM serta masyarakat luas. Kedua mahasiswa ini dikenal sebagai pribadi yang aktif, cerdas, dan berdedikasi tinggi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Baca Juga: BPJS dan DPRD Surabaya Luruskan Simpang Siur Mengenai 144 Penyakit
Semangat mereka dalam melayani masyarakat di daerah pelosok menjadi teladan bagi generasi muda lainnya.
Septian Eka Rahmadi adalah mahasiswa dari Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sepanjang masa kuliahnya, ia dikenal sebagai pribadi yang tekun dalam belajar, memiliki sikap bersahaja, dan aktif mengikuti berbagai kegiatan di lingkungan kampus.
Dalam pelaksanaan program KKN-PPM, ia menjadi bagian dari unit yang bertugas di daerah Manyeuw, dan dikenal sebagai individu yang mudah berinteraksi serta antusias dalam kerja sama tim.
Banyak pihak menyampaikan kehilangan atas kepergiannya, mengingat potensi besar yang ia miliki dalam bidang teknologi dan pengabdian masyarakat.
Sementara itu, Bagus Adi Prayogo adalah mahasiswa dari Fakultas Kehutanan UGM yang dikenal sangat aktif dan peduli terhadap isu lingkungan. Ia juga terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam.
Selama menjalani program KKN, ia menunjukkan dedikasi yang tinggi dan semangat kolaboratif yang kuat. Kepergiannya tentu menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi pihak kampus tetapi juga bagi masyarakat di lokasi pengabdian.
Insiden ini kembali menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan luar ruang, termasuk pengabdian masyarakat, harus menjadi prioritas utama.
Kegiatan KKN yang sering dilakukan di wilayah terpencil dengan keterbatasan infrastruktur tentu memerlukan manajemen risiko yang matang.
Dalam kasus ini, transportasi air yang digunakan menjadi titik rawan yang perlu perhatian serius, terutama dalam kondisi cuaca atau arus laut yang tidak menentu.
Baca Juga: Kabar Duka: Pedangdut Senior Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
Artikel Terkait
BPJS Kesehatan BPI Tiba-Tiba Dinonaktifkan. Ini Penjelasannya
1.1Juta Peserta BPJS PBI Di Jawa Tengah Dinonaktifkan
84.805 Peserta BPJS PBI di Bandung Barat Dinonaktifkan
Kabar Duka: Pedangdut Senior Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
BPJS dan DPRD Surabaya Luruskan Simpang Siur Mengenai 144 Penyakit