SURATDOKTER.com - Sebuah dugaan malapraktik medis melibatkan seorang balita berinisial J kembali mengguncang dunia kesehatan Indonesia.
Kejadian ini terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Kasus ini mencuat ke publik setelah orang tua pasien melaporkan tindakan seorang dokter berinisial P ke Majelis Disiplin Profesi (MDP).
Menurut pernyataan dari pihak humas rumah sakit, pasien J memang pernah menjalani perawatan di RSCM, dan pihak rumah sakit mengaku akan mengikuti seluruh proses yang sedang berjalan di MDP.
Balita tersebut merupakan anak dari Adam Harits, seorang pendiri lembaga riset, yang menyebutkan bahwa anaknya mengalami kebocoran usus dan harus dirawat intensif dalam waktu lama.
Masalah bermula ketika orang tua membawa J ke RSCM pada akhir Agustus 2024 untuk memeriksakan kondisi pencernaan anak yang tidak mau menerima makanan pendamping ASI dan sering mengalami muntah.
Setelah menjalani konsultasi awal, J kemudian dirujuk ke dokter spesialis rehabilitasi medik dan dilanjutkan ke spesialis THT karena ditemukan kelainan di tenggorokan.
Hasil pemeriksaan THT menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan yang membuat J akhirnya dirujuk ke dokter senior berinisial P.
Pada pemeriksaan lanjutan, dokter tersebut langsung menyarankan prosedur endoskopi tanpa melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien. Rekomendasi itu disampaikan hanya berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya.
Meski sempat mempertanyakan urgensi tindakan tersebut, keluarga akhirnya menyetujui prosedur endoskopi yang dilakukan pada awal November 2024.
Dari hasil endoskopi pertama diketahui adanya gangguan refluks yang cukup berat. Namun, kondisi J justru memburuk setelah prosedur tersebut, dengan gejala muntah yang semakin parah dari sebelumnya.
Khawatir dengan kondisi anaknya, Adam kembali membawa J ke dokter rehabilitasi yang kemudian menyarankan pemasangan selang untuk mendukung nutrisi.
Namun saat menyampaikan rekomendasi itu kepada dokter P, ia justru menerima komentar yang tidak menyenangkan dan dinilai menyudutkan.
Baca Juga: Menkes Sebut Butuh Tambahan Rp 1 Kuadriliun untuk Setara dengan Layanan Kesehatan Malaysia
Artikel Terkait
Remaja Palembang Jadi Korban Malpraktik, Mediasi dengan Bidan Gagal Capai Solusi
Seorang Pria Mengalami Impotensi Akibat Malpraktik di Klinik Kesehatan Pria
Dugaan Adanya Malpraktik Dalam Persalinan Seorang Ibu di Puskesmas Kemiri
Viral! Korban Malpraktik Klinik Kecantikan: 12 Jam Kejang Setelah Overdosis Anastesi Tapi Malah Dikira Kesurupan
Kembali Viral, Diduga Menjadi Korban Malpraktik, Alat Kelamin Bocah 10 Tahun Terpotong habis Saat Sunat Laser