SURATDOKTER.com - Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan agar sejajar dengan negara-negara tetangga.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia diprediksi memerlukan dana tambahan sebesar Rp 1.370 kuadriliun agar mampu mencapai tingkat pelayanan kesehatan setara dengan Malaysia.
Jumlah ini setara dengan US$ 84 miliar jika dihitung berdasarkan kurs saat ini.
Angka tersebut bukan hanya besar, tetapi juga hampir tiga kali lipat dari anggaran tahunan Kementerian Kesehatan saat ini. Sementara itu, laju peningkatan kebutuhan anggaran untuk sektor kesehatan terus tumbuh lebih cepat dibanding pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Kasus Covid-19 Kembali Naik, Tapi Bukan Varian yang Mematikan
Hal ini menjadi perhatian serius karena dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas fiskal jangka panjang.
Budi menjelaskan bahwa jika belanja kesehatan terus meningkat tanpa disertai efisiensi, sistem yang ada tidak akan mampu bertahan.
Ia mengibaratkan kondisi tersebut seperti rumah tangga yang pengeluarannya naik tajam, sementara penghasilan hanya bertambah sedikit. Dalam jangka panjang, ketidakseimbangan ini bisa menjadi beban berat bagi negara.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Budi menekankan perlunya transformasi melalui pemanfaatan teknologi kesehatan yang lebih efisien.
Salah satu solusi yang sedang disiapkan adalah penggunaan PCSK9 inhibitor, sebuah obat kolesterol generasi baru yang hanya perlu disuntikkan sekali namun dapat menurunkan kadar kolesterol secara signifikan. Rencananya, obat ini akan diterapkan di sekitar 500 rumah sakit di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan terapi konvensional yang mahal dan harus diminum setiap hari, pendekatan ini dinilai jauh lebih hemat dan praktis.
Penggunaan obat semacam ini secara efisien dinilai krusial demi menjaga kesinambungan sistem jaminan kesehatan nasional di waktu mendatang.
Di luar aspek pengobatan, fokus pemerintah juga diarahkan pada pemanfaatan teknologi medis modern, seperti operasi berbantuan robot serta kecerdasan buatan (AI).
Teknologi ini diyakini mampu mempercepat proses diagnosis, memperpendek waktu tindakan medis, dan mengurangi masa rawat inap.
Artikel Terkait
Penghapusan Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan, Ini Kata Mentri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin!
Prabowo Kembali Tunjuk Budi Gunadi Sadikin Sebagai Menkes
Program Kesehatan Gratis Ala BGS era Pemerintahan Prabowo: Cek Kesehatan Gratis Dari Negara Waktu Kamu Ulang Tahun
Istana Menerima Desakan Rakyat Untuk Pencopotan Menkes Budi Gunadi
Menkes Budi Gunadi Sebut Kasus Covid-19 Kembali Naik, Tapi Bukan Varian yang Mematikan