Warga Republik Indonesia Kecanduan Gorengan: Resiko Berpenyakit Hingga Kematian

SURATDOKTER.com - Makanan gorengan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner di Indonesia. Bahkan berbagai riset menunjukkan bahwa banyak warga Indonesia mengalami kecanduan terhadap makanan ini.

Kebiasaan mengonsumsi gorengan secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Berdasarkan sejumlah studi, pola makan masyarakat Indonesia menunjukkan tingginya konsumsi gorengan.

Makanan seperti pisang goreng, tahu, tempe, dan berbagai jenis gorengan lainnya sering kali dijadikan camilan sehari-hari.

Baca Juga: Benarkah Kebiasaan Makan Gorengan di Malam Hari Berdampak Buruk Bagi Kesehatan?

Tingginya kadar lemak dan kalori yang terkandung dalam gorengan disebabkan oleh minyak yang digunakan dalam proses menggoreng.

Ketika makanan digoreng, kalori dan lemak yang berlebihan dapat terserap, meningkatkan risiko obesitas.

Para ahli gizi mengingatkan bahwa konsumsi gorengan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan kalori dalam tubuh. Hal ini mengarah pada peningkatan berat badan yang tidak sehat.

Selain itu, minyak yang biasa digunakan dalam menggoreng sering kali mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Benarkah Gorengan Bisa Sebabkan Kematian

Meskipun banyak yang menganggap gorengan sebagai makanan yang nikmat, penting untuk memahami bahwa mereka dapat berkontribusi pada risiko penyakit yang serius.

Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi gorengan secara teratur dapat memicu berbagai penyakit, termasuk jantung.

Baca Juga: Ini Dia yang Akan Terjadi Pada Tubuh Kamu Jika Makan 3 Butir Telur Setiap Hari Selama Setahun! Of

Zat berbahaya seperti akrilamida juga dapat terbentuk saat makanan digoreng pada suhu tinggi, yang berpotensi meningkatkan risiko kanker.

Namun, para ahli menegaskan bahwa gorengan tidak secara langsung menjadi penyebab kematian. Sifat konsumsi gorengan yang berlebihan dan cara pengolahannya yang tidak sehat lebih berkontribusi pada masalah kesehatan.