Salah satu penyebab edema adalah kekurangan protein. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan protein yang cukup, tubuh juga kekurangan serum albumin, yaitu jenis protein yang disimpan dan beredar dalam darah.
Kekurangan albumin dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh yang terkena. Hal ini juga bisa terjadi karena defisiensi protein membuat tubuh sulit mengatur dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Perlu diingat bahwa edema adalah gejala kekurangan protein yang parah, yang disebut kwashiorkor.
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan pembengkakan pada perut atau perut yang buncit dengan tubuh yang kurus.
7. Sistem Kekebelan Tubuh Menurun
Kekurangan protein dapat menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit atau infeksi karena sistem kekebalan tubuh menurun.
Penting untuk diingat bahwa protein memiliki peran yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Bahkan, kurangnya asupan protein dalam jumlah yang cukup dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
Protein membentuk sel darah putih, antibodi, protein darah, dan berbagai molekul imun seperti interleukin dan sitokin.
Semua molekul ini bekerja bersama-sama untuk melawan virus, bakteri, dan hal-hal lain yang dapat membahayakan tubuh.
Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin menjalankan diet rendah protein, sebaiknya berpikir dua kali.
Rendahnya asupan protein dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 7 Tanda yang Menunjukkan Jika Sistem Kekebalan Tubuh Anda Semakin Melemah
8. Penumpukan Lemak pada Hati
Umumnya, perlemakan hati disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Namun, defisiensi protein juga dapat menjadi penyebab masalah hati ini.
Penyebab pastinya belum diketahui, namun para ahli berpendapat bahwa hal ini mungkin terjadi karena tubuh tidak menghasilkan lipoprotein yang cukup. Lipoprotein bertugas untuk mengangkut lemak.