Induksi Laktasi: Menyusui Bayi Adopsi Tanpa Perlu Hamil Dahulu Sebelumnya

Baca Juga: Ibu Baru Perlu Tahu: Ini Cara Menyimpan ASI Perah (ASIP) yang Benar!

Ketika bayi mulai menyusu, rutinitas memompa tetap dilanjutkan, terutama setelah sesi menyusui, untuk membantu meningkatkan suplai ASI.

Pada minggu-minggu awal, pemberian makanan tambahan dengan susu formula atau susu donor yang dipasteurisasi mungkin diperlukan.

Ibu juga dapat menggunakan alat bantu pemberian makanan tambahan, yang memungkinkan susu formula atau susu donor disalurkan melalui alat khusus yang dipasang di payudara. Cara ini memberikan stimulasi tambahan pada payudara sekaligus memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup.

Bagi ibu yang ingin memberikan makanan tambahan dengan botol, penting untuk memompa setiap kali bayi diberi susu botol agar suplai ASI tetap terjaga. Dengan konsistensi dan dukungan yang baik, suplai ASI dapat meningkat seiring waktu.

Baca Juga: Dara The Virgin Akui Stress dan Kena Gangguan Hormon: Keluar ASI Meski Belum Melahirkan

Induksi laktasi membutuhkan dedikasi yang tinggi, karena hasilnya bisa berbeda untuk setiap individu. Beberapa ibu mungkin mampu memproduksi ASI sepenuhnya, sementara yang lain hanya dapat memberikan ASI sebagian.

Terlepas dari jumlahnya, setiap tetes ASI memiliki manfaat besar bagi kesehatan dan perkembangan bayi.

Dukungan dari keluarga dan tenaga medis sangat penting dalam proses ini. Berkonsultasi dengan dokter, konsultan laktasi, atau kelompok pendukung menyusui dapat membantu ibu menghadapi tantangan dan mencapai tujuan menyusui mereka.

Induksi laktasi adalah bukti bahwa menyusui bukanlah pengalaman yang terbatas hanya pada ibu yang melahirkan.

Dengan persiapan yang matang, kesabaran, dan dukungan, ibu yang mengadopsi bayi atau tidak bisa hamil tetap dapat merasakan keajaiban dan keintiman menyusui.

Proses ini tidak hanya memberikan manfaat nutrisi bagi bayi, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.***